Kita sebagai Santri Besuk tidak boleh lupa terhadap kyai Hasan Asy’ari (adik sepupu KH. Aly Murtadlo). Salah satu pakar ilmu falak dari Besuk yang mempunyai karangan kitab dengan nama "Muntaha Nataij Al-Aqwal".
Waktu di tempat tugas saya sempat membuat program excel dengan mengacu pada kitab tersebut. Tapi lambat laun program itu tidak saya kembangkan karena saya lebih senang dengan perhitungan kontemporer seperti ephemeris karena tingkat akurasinya sangat tinggi.
Hingga pada suatu hari ketika saya dan Pak John N ketika sedang melakukan persiapan rukyah awal bulan syawal 1438 H., saya dan Pak John N dipanggil ke dalem. Ketika itu saya pun menunjukkan hasil perhitungan saya kepada beliau dengan menggunakan metode ephemeris yang saya yakini tingkat keakuratannya sangat tinggi dan sudah beberapa kali saya amati ternyata sudah sangat akurat.
Lantas beliau marah kepada saya karena saya kurang memperhatikan kitab-kitab karangan guru saya sendiri yaitu Kyai Hasan Asy'ari. Dawuh beliau yang saya ingat waktu itu adalah "Kalau tidak ada kitab salaf mana mungkin ada kitab muta'akhirin. Kalau tidak ada kitab salaf mana mungkin ada kitab kontemporer".
Dan pada akhirnya sekarang saya baru sadar untuk melestarikan peninggalan guru-guru kita yang terdahulu. Mungkin jika saya tidak memperjuangkannya, Kitab Falak yang dikarang oleh Kyai Hasan Asy'ari itu akan menjadi sekedar cerita dan tidak bisa dipelajari karena tidak ada murid yang bisa menurunkan ilmunya kepada generasi-generasi setelahnya.
ayoooo semangat Tiem Lajnah Lalakiyah Pondok Pesantren Besuk.