Download kitab pdf terlengkap AswajaPedia Klik di sini

Apakah semua ilmu yang kita ketahui harus diamalkan ?



احياء علوم الدين ١ / ٥٨
وقال رجل لأبي هريرة رضي الله عنه : أريد أن أتعلم العلم وأخاف أن أضيعه ، فقال : كفى بترك العلم إضاعة له
Ada seseorang berkata kepada Abu Huroiroh : "Saya ingin belajar suatu ilmu tapi saya takut menyia-nyiakan ilmu". Kemudian Abu Huroiroh berkata : "Dengan tidak mau belajar, maka itu berarti telah menyia-nyiakan ilmu

Yang dimaksud menyia-nyiakan ilmu di sini adalah tidak mengamalkan ilmunya.

Lantas, apakah semua ilmu yang kita ketahui harus diamalkan semuanya ?

Rosulullah SAW bersabda :
أشد عذابا يوم القيامة أي من المسلمين عالم لا ينتفع بعلمه

"Orang islam yang paling berat siksanya di hari kiyamat adalah orang alim yang tidak mengambil manfaat dari ilmunya".


Imam Ibnu Ruslan di dalam nadzom zubadnya mengatakan :

فعالم بعلمه لم يعملن # معذب من قبل عباد الوثن
"orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya akan disiksa sebelum penyembah berhala disiksa".

فاعمل ولو بالعشر  كالزكاة # تخرج بنور العلم من ظلمات
"maka amalkanlah ilmu itu meskipun hanya sepersepuluh dari ilmu yang kamu ketahui karena dengan mengamalkannya maka sebab cahayanya ilmu kamu akan keluar dari gelapnya kebodohan".

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa alangkah lebih baik jika mengamalkan semua ilmu yang ia ketahui. Namun apabila tidak bisa, maka sebagiannya saja sehingga tergolong menjadi orang yang mengamalkan ilmunya.

Jika sudah mengetahui suatu ilmu dan tidak diamalkan, apakah boleh untuk diajarkan ?

Al-Habib Abdullah Al-Haddad di dalam kitabnya Ad-Da'wah At-Tammah mengatakan :
التعليم للعلم من جملة العمل به، والذي يعلّم ولا يعمل بعلمه خير بكثير من الذي لا يعمل ولا يعلِّم، وإذا لم تقدر على الخير كله فلا تعجز عن القيام ببعضه.

"Mengajarkan ilmu adalah termasuk dari mengamalkannya. Orang yang mengajarkan ilmu dan tidak mengamalkannya itu masih lebih baik daripada orang yang tidak mengamalkan dan tidak pula mengajarkan ilmunya. Apabila kamu tidak bisa melaksanakan semua kebaikan maka jangan sampai kamu tidak bisa melaksanakan sebagiannya."


Dari keterangan di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa lebih baik mengajarkan ilmu yang kita ketahui meskipun kita belum mengamalkannya karena dengan tidak mengajarkan ilmu itu berarti telah menyia-nyiakan ilmu itu sendiri dan akan menyebabkan hilangnya ilmu.

Oleh karena itu kita tidak boleh terbujuk dengan ocehan orang lain yang mereka itu tidak mau mengajarkan ilmunya karena belum mengamalkannya karena takut dengan siksaan yang teramat pedih di hari kiyamat kelak karena orang yang mengajarkan ilmunya meskipun tidak mengamalkannya itu masih lebih baik daripada menyimpan ilmunya dan tidak mengamalkannya sebagaimana penjelasan Al-Habib Abdullah Al-Haddad di atas.

Apakah boleh belajar ilmu kepada orang yang tidak mengamalkannya ?

Imam Badruddin Al-'Aini di dalam kitabnya Umdatul Qori Syarh Sohih Bukhori ketika menjelaskan tentang haditsnya Abu Huroiroh ketika diperintahkan menjaga harta zakat oleh Kanjeng Nabi, beliau mengatakan :
وفيه : جواز تعلم العلم ممن لم يعمل بعلمه
"Berdasarkan hadita tersebut, diperbolehkan belajar ilmu kepada orang yang tidak mengamalkan ilmunya".

Besuk, 23 Jumada Tsaniyah 1439 H.

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.