Kitab Risalah al-Mudzakarah
Ma'al Ikhwan al-Muhibbin Min Ahlil Khair Wad Din
Lil Imam al-Habib Abdullah al-Haddad
MUQADDIMAH
**********رسالة المذاكرة **********
مع الإخوان المحبين من أهل الخير والدين
********************************
تأليف
الإمام شيخ الإسلام قطب الدعوة والإرشاد
عبد الله بن علوي بن محمد بن أحمد الحداد
الحسيني الحضرمي الشافعي
رحمه الله تعالى
(1044-1132هـ)
الناشر دار الحاوي للطباعة والنشر والتوزيع
الطبعة الأولى سنة 1413هـ
الطبعة الثانية سنة 1418هـ
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
{ سُبْحَانَكَ لاَ عِلْمَ لَنَا إِلاَّ مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ }[البقرة: ٣٢].
“Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha bijaksana”.
(Qs. Al-Baqarah: 32)
المقدمة
Pendahuluan
الحمدلله رب العالمين، الذي خلق الإنسان من طين، وجعل نسله من ماء مهين، وأخرج المؤمنين المتواصلين بالصبر والحق من زمرة الخاسرين، باستثنائه إياهم بعد أن عم بالخسران نوع الإنسان الذي هو سائرالآدميين.
Segala puji bagi Allah Tuhan alam semesta, yang telah menciptakan manusia dari tanah, dan telah menjadikan keturunannya dari air yang hina, yang telah mengeluarkan orang-orang beriman yang saling berwasiat akan kesabaran dan kebenaran dari golongan orang-orang yang merugi, dengan mengecualikan mereka setelah meratakan kerugian kepada jenis manusia yaitu seluruh anak Adam.
وأمر عباده الذين آمنوا بالتعاون على البر والتقوى، وأخبرهم أن أكرمهم عند الله أتقاهم، وأنه وليّ المتقين. وأنه ما خلق الجن والانس الا ليعبدوه، لا ليعمروا الدنيا ويجمعوا الاموال، بل قد حذرهم ذلك على لسان رسوله الأمين القائل: ((ما أوحي إليّ أن أجمع المال وكن من التاجرين، ولكن أن سبّح بحمد ربك وكن من الساجدين، وأعبد ربك حتى يأتيك اليقين)).
Dan yang telah memerintahkan para hamba-hambanya yang beriman untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.
Dan memberi tahu kepada mereka bahwa orang yang paling mulia disisi-Nya adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Dialah yang memelihara orang-orang yang bertakwa, dan sesungguhnya tidaklah Dia menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah kepada-Nya, bukan untuk mema’murkan dunia dan mengumpulkan harta, bahkan Dia telah memperingatkan mereka akan hal itu melalui lisan Rasul-Nya yang terpercaya yang bersabda;
“Allah tidaklah memberi wahyu kepadaku agar aku mengumpulkan harta dan menjadi seorang pedagang, akan tetapi Dia memberi wahyu kepadaku; ‘Bertasbihlah engkau dengan memuji Tuhanmu, jadilah engkau termasuk orang-orang yang bersujud dan sembahlah Tuhanmu hingga datang kepadamu yang di yakini (ajal)’”.
فإذاً سعادة كل أحد و كماله في إلتزام الأمر الذي لأجله خُلق، والتفرغ له بقطع ما يمنع منه ويصد عنه من ترهات الحمقاء المغرورين، وتهويسات الاغبياء الباطلين.
Jika demikian, maka kebahagiaan dan kesempurnan setiap orang terletak pada keteguhannya dalam menjalankan perintah-Nya yang oleh karena itulah sebenarnya ia diciptakan, serta memusatkan pikiran hanya kepada-Nya dengan membuang semua hal-hal yang menghalangi dan merintangi hubungan dirinya dengan Allah yang berupa perbuatan orang-orang dungu yang tertipu, dan bisikan orang-orang bodoh yang berada dalam kebatilan.
وصلى الله على سيدنا محمد سيد المرسلين وخاتم النبيين، الذي أرسله رحمةً للعالمين، وعلى آله وأصحابه وتابعيهم بإحسان إلى يوم الدين.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat serta kesejahteraan atas baginda kita Muhammad pemimpin para Rasul dan penutup para Nabi yang telah diutus sebagai rahmat bagi alam semesta dan atas seluruh keluaga, para shahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat kelak.
أما بعد: فإن جِماع الخير وملاكه تقوى الله في السرّ والعلانية، في الغيب والشهادة؛ والتقوى هي الخصلة التي تجمع لصاحبها خير الدنيا والآخرة.
Selanjutnya; Sesungguhnya segala macam kebaikan dan bentuk-bentuknya terletak pada ketakwaan kepada Allah secara lahir batin, baik dalam keadaan tersembunyi maupun terang-terangan. Dan takwa merupakan suatu perangai yang terkumpul bagi pemiliknya kebaikan dunia dan akhirat.
ولعظم موقعها من الدين وجلالة قدرها عند العلماء الراسخين صدروا بها الخطب والمواعظ والوضايا. ولكونها جامعة للخير كله اكتُفي بذكرها في الوصية الواجبة في الخطبة، وكثيراً ما يقتصر عليها الأكابر في وصيةِ مَن إستوصاهم.
Oleh karena kebesaran nilai takwa di dalam agama dan keagungan derajatnya disisi para ulama’ yang berdiri kokoh dijalan Allah, maka mereka mengutamakan tentang takwa didalam khutbah, nasehat dan wasiyat-wasiyat mereka, dan karena takwa mencakup seluruh bentuk kebaikan, maka cukuplah menyebutkannya dalam wasiat yang wajib pada setiap khutbah, bahkan banyak para ulama’ yang menganggap cukup hanya dengan wasiyat takwa di dalam memberi wasiyat kepada orang datang meminta wasiyat kepada mereka.
و التقوى وصية الله رب العالمين للأولين و الآخرين. قال تعالى { وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُواْ اللّهَ }[النساء : ١٣١].
Dan takwa adalah wasiyat Allah Tuhan Semesta Alam bagi orang-orang terdahulu maupun orang-orang di akhir zaman.
Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman; “Dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; Bertakwalah kepada Allah”.(Qs. An-Nisa’; 131).
وقال سبحانه وتعالى: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً }[الأحزاب: ٧٠].
Dan Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman;‘Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar”. (Qs. Al-Ahzab: 70).
وقال عز وجل: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ}[آل عمران: ١٠٢].
Dan Allah ‘Azza wa Jalla berfirman; “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya”. (Qs. Al-Imran: 102).
وقال تعالى: {فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ}]التغابن: ١٦[،
Dan Allah Ta’ala berfirman;“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu”.(Qs. At-Taghabun: 16).
أي افرغوا الطاقة والإمكان في ذلك:{لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْساً إِلَّا مَا آتَاهَا}[الطلاق: ٧] ،
Maksudnya, kerahkanlah segala kekuatan dan kemampuan, untuk itu “Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya”. (Qs. Ath-Thalaq: 7).
والآيات في الأمر بالتقوى كثيرة. وقد جمع الله للمتقين خيرات الدنيا والآخرة، فمن ذلك المخرج من الشدة، والرزق من حيث لا يحتسبون؛ قال تعالى: {وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً، وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ}[الطلاق: ٢-٣] .
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang memerintahkan kita untuk bertakwa.
Sungguh Allah Ta’ala telah mengumpulkan kebaikan dunia dan akhirat bagi orang-orang yang bertakwa, diantaranya ialah; Jalan keluar dari kesulitan dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangkan oleh mereka.
Allah Ta’ala berfirman; “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya”. (Qs. Ath-Thalaq: 2-3)
ومن ذلك الهدى، قال تعالى: {ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ}[البقرة: ٢].
Diantaranya ialah; Mendapatkan petunjuk.
Allah Ta’ala berfirman; “kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Qs. Al-Baqarah: 2).
ومنها العلم، قال تعالى: {وَاتَّقُواْ اللّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللّهُ }[البقرة: ٢٨٢].
Diantaranya ialah; Mendapatkan ‘ilmu.
Allah Ta’ala berfirman; “Dan bertakwalah kepada Allah; niscaya Allah mengajarimu ‘ilmu”.(Qs. Al-Baqarah : 282)
ومنها الفرقان والكفارة للسيئات والمغفرة للذنوب، قال سبحانه وتعالى: { إن تَتَّقُواْ اللّهَ يَجْعَل لَّكُمْ فُرْقَاناً وَيُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ }[الأنفال: ٢٩].
Diantaranya ialah; Mendapatkan “Furqan”, terhapusnya kesalahan-kesalahan dan ampunan dari dosa-dosa.
Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman; “Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu “Furqan”, dan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu”.(Qs. Al-Anfal :29).
قال بعض المفسرين: يجعل لكم فرقاناً هداية في قلوبكم تفرقون بها بين الحق والباطل.
Sebagian ‘ulama’ ahli tafsir berkata; “Dia akan memberimu “Furqan”, yaitu petunjuk di dalam hatimu agar kamu dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil”.
ومنها الولاية، قال الله تعالى: {وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِينَ }[الجاثية: ١٩].
Diantaranya ialah; Mendapat perlindungan.
Allah Ta’ala berfirman; “Dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa”.(Qs. Al-Jatsiyah :19).
ومنها المعية، قال الله سبحانه وتعلالى: {وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ}[البقرة: ١٩٤]،
أي بالنصر والرعاية والحراسة.
Diantaranya ialah; Mendapatkan kebersamaan.
Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman; “Dan ketahuilah bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa”. (Qs. Al-Baqarah: 194).
Maksudnyanya; Dengan memberi pertolongan, perlidungan dan penjagaan.
ومنها المناجاة، قال الله سبحانه وتعالى: { ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوا }[مريم : ٧٢].
Diantaranya ialah; Mendapatkan keselamatan.
Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman;
“Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa”.(Qs. Maryam: 72).
ومنها الوعد بالجنة، قال عز من قائل: {جَنَّةُ الْخُلْدِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ} [الفرقان: ١٥]،
Dan diantaranya ialah; Dijanjikan masuk surga.
Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman; “Surga yang kekal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa”.(Qs. Al Furqan : 15).
{إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ }[القلم: ٣٤]،
“Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya”.(Qs. Al-Qalam : 34).
{وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ }[ق: ٣١].
“Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka)”.(Qs. Qaf:31).
إلى غير ذلك من الخيرات الجميلة، والفضائل الجليلة، والمواهب الجزيلة. ويكفي في شرف التقوى ان الله ذكرها في أكثر من تسعين موضعاً من كتابه.
Dan masih banyak lagi kebaikan-kebaikan yang mulia, keutamaan yang agung dan berbagai macam karunia yang besar. Cukup sudah keterangan tentang kemuliaan takwa, dimana Allah Ta’ala telah menyebutkannya lebih dari sembilan puluh ayat di dalam kitab-Nya.
وفي الأمر بالتقوى وفضيلته، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((اتق الله حيثما كنت، واتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن)).
Adapun mengenai perintah bertakwa dan keutamaannya, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda; “Bertakwalah engkau kepada Allah di manapun engkau berada, dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan, niscaya ia akan menghapuskannya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”.
وقال عليه الصلاة والسلام: ((أوصيكم بتقوى الله والسمع والطاعة وإن تأمر عليكم عبد حبشي)).. الحديث.
Nabi ‘alaihishshalatu wassalam bersabda; “Aku wasiatkan kepada kalian untuk (senantiasa) bertakwa kepada Allah, mendengar dan patuh, meskipun yang memerintahkan kalian adalah seorang budak Habsy yang hitam…”. Al Hadits.
وقال عليه الصلاة والسلام: ((اتقوا النار ولو بشق تمرة، فإن لم تجدو فبكلمة طيبة)).
Nabi ‘alaihishshalatu wassalam bersabda; “Lindunglah diri kalian dari api neraka meskipun (hanya bersedekah) dengan separuh kurma, jika kalian tidak punya, maka hendaknya dengan ucapan yang baik”.
وكان عليه الصلاة والسلام يقول في دعائه: ((اللهم اني اسألك الهدى والتقى والعفاف والغنى)).
Dalam salah suatu doanya, Nabi ‘alaihishshalatu wassalam mengucapkan; “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian diri serta kecukupan (tidak minta-minta)”.
وقال عليه الصلاة والسلام: ((لا فضل لأبيض على أسود ولا لعربي على عجمي إلا بتقوى الله، أنتم من آدم وآدم من تراب)).
Nabi ‘alaihishshalatu wassalam bersabda; “Tidak ada kelebihan bagi orang berkulit putih atas orang berkulit hitam, dan tidak ada kelebihan bagi orang ‘Arab atas orang ‘Ajam (selain ‘Arab) melainkan dengan ketakwaannya kepada Allah, kalian berasal dari Adam dan Adam berasal dari tanah”.
وقيل: يا رسول الله من أكرم الناس؟ قال: ((أتقاهم)).. الحديث.
Beliau pernah ditanya; Wahai Rasulallah, siapakah manusia yang paling mulia? Beliau menjawab; “Yang paling bertakwa…”. Al Hadist.
وروي أنه عليه الصلاة والسلام قال: ((لا تأكل الا طعام تقي، ولا يأكل طعامك الا تقي)).
Dan diriwayatkan bahwa Nabi ‘alaihishshalatu wassalam bersabda; “Janganlah engkau memakan kecuali makanan orang yang bertakwa, dan jangan pula seseorang memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa”.
وقالت عائشة رضي الله عنها: ((ما عجب رسول الله شيء من الدنيا ولا أعجبه أحد إلا أن يكون ذا تقى)).
‘Aisyah radliyallahu ‘anha berkata; “Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang membuat Rasulullah kagum, dan tidak seorang pun yang membuat Rasulullah kagum kecuali ia adalah orang yang bertakwa”.
وقال علي كرم الله وجهه: "إنَّه لا يَهِيجُ على التقوى زرعُ قوم"، ومعنى يهيج يهلك.
Imam Ali Karamallahu Wajhah berkata; “Sesungguhnya tidaklah akan binasa suatu kaum jika modal mereka adalah ketakwaan”.
وقال قتادة: "مكتوب في التوراة: اتق الله ومت حيث شئت".
Qatadah berkata; “Telah termaktub di dalam kitab Taurat; Bertakwalah engkau kepada Allah dan matilah kapan saja engkau suka”.
وقال الاعمش: "من كان رأس ماله التقوى كلت الألسنة عن وصف ربحه".
Al A’masy berkata; “Barangsiapa yang modal utamanya adalah ketakwaan, maka lisan akan kelelahan mensifati (menghitung berapa banyak) keuntungannya”.
وكان بشر الحافي ينشد:
موت التقيِّ حياةٌ لا نفاذَ لها ... قد مات قومٌ وهم في الناس أحياءُ
Bisyr Al Hafi mengungkapkan dalam bait syairnya;
Kematian seorang yang bertakwa adalah kehidupan yang tiada akhirnya # Sungguh suatu kaum dianggap telah mati sementara di kalangan manusia mereka masih hidup
وفضائل التقوى والمتقين أكثر من أن تُحصر، وقد بسط الكلام في التقوى الإمام الغزالي في منهاجه. وقد لخصنا من كلامه بعض ما ذكرناه.
Riwayat tentang keutamaan takwa dan orang-orang yang bertakwa sangat banyak, lebih banyak dari yang di sebutkan, dan Imam Al Ghazaliy telah memaparkan perihal takwa dengan panjang lebar di dalam kitab Minhaj-nya (Minhajul ‘Abidin), sedangkan kami telah merangkum pembahasannya sebagaimana yang telah kami sebutkan.