Bagi Para Pelajar
Kitab Ayyuhal Walad
أَيُّهَا الْوَلَدُ..!!
اِسْمَعْ مِنِّي كَلَامًا آخَرَ، وَتَفَكَّرْ فِيْهِ حَتَّى تَجِدَ خَلَاصًا:
Wahai anakku !.
Dengarkan baik-baik nasehatku yang lain, dan fikirkan itu agar kamu mendapatkan keselamatan.
لَوْ أَنَّكَ أُخْبِرْتَ أَنَّ السُّلْطَانَ بَعْدَ أُسْبُوْعٍ يُجِيْئُكَ زَائِرًا. فَأَنَا أَعْلَمُ أَنَّكَ فِي تِلْكَ الْمُدَّةِ لَا تَشْتَغِلُ إِلَّا بِإِصْلَاحِ مَا عَلِمْتَ أَنَّ نَظَرَ السُّلْطَانِ سَيَقَعُ عَلَيْهِ مِنَ الثِّيَابِ وَالْبَدَنِ، وَالدَّارِ وَالْفِرَاشِ وَغَيِرْهَا.
Coba pikirkan, seandainya kamu mendapat berita bahwa satu minggu lagi seorang penguasa akan datang berkunjung kepadamu?. Maka aku yakin bahwa selama satu minggu itu kamu tidak akan menyibukkan diri kecuali dengan memperbaiki segala sesuatu yang menurut pengetahuanmu bahwa pandangan penguasa itu akan tertuju kepadanya seperti pakaian, badan, rumah, permadani dan lain sebagainya.
وَالْآنَ تَفَكَّرْ إِلَى مَا أَشَرْتُ بِهِ فَإِنَّكَ فَهِمَ، وَالْكَلَامُ الْفَرْدُ يَكْفِي الْكَيَّسَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ اِلَى صُوَرِكُمْ وَلَا إِلَى أَعْمَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ اِلَى قَلَوْبِكُمْ وَنِيَّاتِكُمْ" رواه مسلم.
Dan sekarang pikirkanlah olemu apa yang aku isyratkan kepadamu, karena sesungguhnya kamu adalah orang yang cerdas, dan perkataan yang sedikit tentu sudah cukup bagi orang-orang yang cerdas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
"إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ اِلَى صُوَرِكُمْ وَلَا إِلَى أَعْمَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ اِلَى قَلَوْبِكُمْ وَنِيَّاتِكُمْ" رواه مسلم.
“Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupamu dan tidak pula pada ‘amal-‘amalmu, akan tetapi Allah melihat pada hati dan niyatmu”. (HR. Muslim).
وَإِنْ أَرَدْتَ عِلْمِ أَحْوِالِ الْقَلْبِ فَانْظُرْ اِلَى الْإِحْيَاءِ وَغِيْرِهِ مِنْ مُصَنَّفَاتِي وَهَذاَ الْعِلْمُ فَرْضُ عَيْنٍ، وَغَيْرُهُ فَرْضُ كِفَايَةٍ إِلَّا مِقْدَارِ مَا يُؤَدَّى بِهِ اِلَى فَرَائِضِ اللهِ تَعَالَى، وَهُوَ يُوَفِّقُكَ حَتَّى تُحَصِّلَهُ.
Dan apabila kamu ingin memperdalam ‘imu yang berkenaan dengan hati, maka lihatlah olehmu kitab Ihya’ ‘Ulumuddin dan kitab-kitab karanganku yang lain. Adapun mengetahui tentang keadaan hati adalah fardlu ‘ain, dan yang lainnya adalah fardlu kifayah kecuali sebatas apa yang dapat mengantarkan pada melaksanakan fardlu-fardlu Allah Ta’ala. Semoga Dia memberikan pertolongan kepadamu sehingga kamu menghasilkannya.
وَالرَّابِعُ: أَلَّا تَجْمَعَ مِنَ الدُّنْيَا أَكْثَرَ مِنْ كِفَايَةِ سَنَةٍ، كَمَا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعِدُّ ذَلِكَ لِبَعْضِ حُجُرَاتِهِ، وَقَالَ:" اَللَّهُمَّ اجْعَلْ قُوْتَ آلِ مُحَمَّدٍ كَفَافًا" رواه مسلم،
I. Janganlah kamu mengumpulkan dunia melebihi dari kebutuhanmu selama satu tahun sebagaimana halnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyediakan kebutuhan tersebut bagi sebagian keluarganya, dan beliau berdo’a; “Ya Allah, jadikanlah persediaan makanan pokok ini kecukupan bagi keluarga Muhammad”. (HR. Muslim).
وَلَمْ يَكُنْ يُعِدُّ ذَلِكَ لِكُلِّ حُجُرَاتِهِ بَلْ كَانَ يُعِدُّهُ لِمَنْ عَلِمَ أَنَّ فِي قَلْبِهَا ضَعْفًا، وَأَمَّا مَنْ كَانَتْ صَاحِبَةَ يَقِيْنٍ فَمَا كَانَ يُعِدُّ لَهَا أَكْثَرَ مِنْ قُوْتِ يَوْمٍ وَنِصْفٍ.
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menyiapkan persediaan makanan itu bagi setiap keluarga beliau, bahkan beliau menyiapkannya bagi keluarga yang beliau ketahui bahwa hatinya masih lemah. Adapun keluarga yang telah memiliki keyakinan (bahwa rizki itu telah ditanggung oleh Allah Ta’ala), maka beliau tidak menyediakan baginya makanan melebihi dari kecukupan untuk satu hari atau setengah hari.