Download kitab pdf terlengkap AswajaPedia Klik di sini

"Menyempurnakan Shalat Dan Ruhnya Ibadah" Kitab Risalah Adabu Sulukil Murid Fasal 7

"MENYEMPURNAKAN SHALAT DAN RUHNYA IBADAH"
Kitab
Risalah Adabu Sulukil Murid



"فـصـلٌ"
وكُن-أيُّها المُريدُ- في غايَةِ الاِعتِناءِ بِـإِقامةِ الصّلواتِ الخَمسِ بإتمامِ قِيامِهِنَّ وقِراءَتِهنّ وخُشوعِهنّ ورُكوعِهنّ وسُجودِهنّ وسائِرِ أركانِهِنّ وسُنَنِهنّ وأشعِر قَلبكَ قَبلَ الدُّخولِ في الصّلاةِ عَظمةَ مَن تُريدُ الوُقوفَ بَينَ يَديهِ جلَّ وعلا، واحذَر أن تُناجِيَ مَلِكَ المُلوكِ وجبّارِ الجبابِرةِ بِقلبٍ لاهٍ مُستَرسِلٍ في أوديةِ الغَفلةِ والوَساوِسِ جائِلٍ في مَيادينِ الخَواطِرِ والأفكارِ الدُّنيَويّةِ، فَتَستوجِبَ المَقتَ مِن الله، والطَّردَ عن بابِ الله.

“Fasal”
Wahai murid, hendaknya kamu benar-benar memperhatikan dalam menunaikan shalat dengan menyempurnakan berdirinya, bacaannya, kekhusyu’annya, rukuk, sujud serta rukun-rukun lainnya berikut kesunnahan-kesunnahannya. Hendaknya sebelum melaksanakan shalat kamu mengisyaratkan pada hatimu tentang keagungan Dzat yang kamu hendak berdiri dihadapan-Nya yang Maha Agung lagi Luhur, takutlah engkau bermunajat pada Rajanya para raja dan Diktarornya para diktator dengan hati yang lalai yang akan menjerumuskanmu kelembah kelalaian dan was-was, yang akan mengantarkanmu ke medan bisikan hati dan pikiran duniawi. Maka ia berhak mendapat murka dan tertolak dari pintu (menuju) Allah.

وقد قالَ عَليهِ الصّلاةُ والسّلامُ "إذا قامَ العَبدُ إلى الصّلاةِ أَقبلَ الله عَليهِ بِوَجههِ فإذا التَفتَ إلى ورائِهِ يَقولُ الله تعالى: ابنُ آدمَ التَفَتَ إلى مَن هُو خيرٌ لهُ مِنّي، فإن التَفَتَ الثّانيةَ قالَ مِثلَ ذلِكَ فإن التَفَتَ الثّالِثةَ أعرَضَ الله عَنهُ" فإذا كانَ المُلتفِتُ بِوَجهِهِ الظّاهِرِ يُعرِضُ الله عَنهُ فكيفَ يَكونُ حالُ مَن يَلتفِتُ بِقَلبِهِ في صلاتهِ إلى حُظوظِ الدُّنيا وزخارِفِها، والله سُبحانهُ وتعالى لاَ ينظُرُ إلى الأجسامِ والظّواهِرِ وإنّما ينظُرُ إلى القُلوبِ والسّرائِرِ.

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda; “Ketika seorang hamba menegakkan shalat maka Allah menghadapkan wajah-Nya padanya, ketika ia memalingkan wajahnya ke belakang maka Allah Ta’ala berfirman; “Wahai anak Adam, engkau berplaing pada seseorang yang lebih baik bagimu dari-Ku”. Jika ia menoleh untuk yang kedua kalinya, Allah Ta’ala berfirman seperti itu lagi. Dan jika sampai menoleh untuk yang ketiga kalinya maka Allah Ta’ala akan berpaling darinya”. Jika seseorang yang memalingkan wajah dzahirnya saja Allah berpaling darinya, lalu bagimana dengan keadaan seseorang yang dalam shalatnya berpaling dari Allah dengan hatinya pada kesenangan dunia dan gemerlapnya dunia. Allah Maha Suci dan Maha Luhur tidak melihat pada badan dan dzahirnya, akan tetapi Dia hanya melihat pada hati dan ketulusannya.

واعلَم أنّ رُوحَ جَميعِ العِباداتِ ومَعناها إنّما هُو الحضُورُ معَ الله فيها، فَمن خَلت عِبادَتُهُ عنِ الحُضورُ، فعِبادتُهُ هباءٌ منثورٌ.

Ketahuilah bahwa ruh semua ‘ibadah serta ma’nanya hanya terletak pada hadirnya hati bersama Allah dalam ‘ibadah tersebut, barangsiapa yang ‘ibadahnya tidak disertai dengan hadirnya hati, maka ‘ibadahnya bagaikan debu yang berterbangan.

ومثَلُ الّذي لاَ يَحضُرُ مَع الله في عِبادتهِ مَثلُ الذي يُهدي إلى ملِكٍ عظيمٍ وَصيفةٍ ميّتَةً أو صٌندوقاً فارغاً، فما أجدرُهُ بِالعقوبةِ وحِرمانِ المثوبةِ.

Perumpamaan seseorang yang hatinya tidak hadir bersama Allah dalam ‘ibadahnya seperti orang yang memberi hadiah pada raja yang agung berupa pelayan wanita yang telah mati atau berupa peti kosong, maka hasilnya adalah sebuah hukuman dan terhalang mendapatkan imbalan.

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.