Kitab
Risalah Adabu Sulukil Murid
Risalah Adabu Sulukil Murid
"خاتمة"
نذكر فيها شيئاً من أوصاف المريد الصادق
◆▷ “Penutup”
Pada bagian ini kami akan menuturkan sebagian dari shifat-shifat Murid (penempuh jalan menuju Allah) yang tulus;
قَالَ بَعضُ العَارِفينَ رَضِيَ الله عَنهُم وَنَفَعنا بِهم أَجمَعين: لاَ يَكُونُ المُريدُ مُرِيداً حَتَّى يَجِدَ في القُرآنِ كُلَّ مَا يُريدُ، وَيَعرِفَ النُّقصَانَ مِنَ المَزيدِ، وَيَستَغنِي بِالمَولى عَنِ العَبِيدِ، وَيَستَوِي عِندَهُ الذَّهبُ وَالصَّعيدُ.
Barkata sebagian orang yang ma’rifat billah radliyallahu ‘anhum, semoga Allah memberi kita manfa’at berkat mereka semua;
• Tidaklah seorang murid dikatakan seorang murid (penempuh jalan munuju Allah) sehingga ia menemukan segala apa yang diinginkan dalam al-Qur’an, mengetahui kekurangan dalam kelebihan, merasa cukup dengan Tuan (Allah) dari seorang hamba dan baginya tidak ada bedanya antara emas dan debu.
المُرِيدُ مَن حَفِظَ الحُدودَ، وَوَفَّى بِالعُهُودِ، وَرَضِيَ بِالمَوجُودِ، وَصَبَرَ عَنِ الَمفقُودِ.
• Seorang murid adalah orang yang mampu menjaga batasan-batasan, memenuhi janji, ridla dengan apa yang ada dan sabar dari apa yang tidak ada.
المُريدُ مَن شَكَرَ عَلى النَّعماءِ، وَصَبرَ علَى البَّلاءِ، وَرَضِيَ بِمُرِّ القَضاءِ، وَحَمَدَ رَبَّهُ في السَّراءِ والضَّراءِ، وَأَخلَصَ لَهُ في السِّرِّ وَالنَّجوَى.
• Seorang murid adalah orang yang bersyukur atas ni’mat, bersabar atas bala’, ridla dengan kegetiran takdir, memuji Tuhannya dalam keadaan lapang maupun sempit dan ikhlas kepada Tuhannya dalam hal rahasia dan yang lebih tersembunyi.
المُريدُ مَن لاَ تَستَرِقُّهُ الأَغيَارُ، وَلا تَستَعبِدُهُ الآثارُ، وَلا تَغلِبُهُ الشَّهوَاتُ، وَلا تَحكُمُ عَليهِ العَاداتُ. كَلامُهُ ذِكرٌ وَحِكمةٌ، وَصَمتُهُ فِكرَةٌ وَعِبرَةٌ، يَسبِقُ فِعلُهُ قَولَهُ وَيُصَدِّقُ عِلمَهُ عَمَلُهُ، شِعارُهُ الخُشوعُ وَالوَقاَرُ، وَدِثاَرُهُ التَّواضُعُ وَالاِنكِسارُ، يَتَّبِعُ الحَقَّ وَيُؤثِرُهُ، وَيَرفُضُ الباطِلَ وَيُنكِرُهُ، يُحِبُّ الأَخيارَ وَيُوالِيهِم، وَيَـبْغَضُ الأَشرارَ وَيُعادِيهِم، خُبْرُهُ أَحسنُ مِن خَبَرِهِ، وَمُعَاشَرَتُهُ أَطيَبُ مِن ذِكرِهِ، كَثِيُر المَعُونَةِ، خَفِيفُ المَؤُونَةِ، بَعيدٌ عَنِ الرُّعُونةِ.
• Seorang murid adalah orang yang tidak dapat di perbudak oleh selain Allah, tidak dapat di perhamba oleh kehormatan, tidak dapat di kalahkan oleh syahwat dan tidak terkekang oleh adat kebiasaan. Ucapannya adalah dzikir dan hikmah, diamnya adalah berpikir dan ibrah, perbuatannya mendahulaui ucapannya, ‘amalnya membenarkan ‘ilmunya, syi’arnya adalah khusyu’ dan khidmat, penutupnya adalah tawaddu’ dan kerendahan diri, mengikuti perkara yang haq dan mengutamakannya, menolak kebathilan dan mengingkarinya, mencintai orang pilihan dan bersahabat dengannya, membenci keburukan dan memusuhinya, pengalamannya lebih baik ketimbang khabarnya, pergaulannya lebih baik dari sebutannya, banyak memberi pertolongan, ringan bekalnya dan jauh dari keteledoran.
أَمينٌ مَأمُونٌ، لا يَكذِبُ وَلا يَخونُ، لاَ بَخيلاً وَلا جَباناً، وَلا سَبَّاباً ولا لَعَّاناً، وَلا يَشتَغِلُ عَن بُدِّهِ، وَلا يَشِحُّ بِما في يَدِهِ، طَيِّبُ الطَّوِيَّةِ، حَسَنُ النِّيِّةِ، سَاحَتُهُ مِن كُلِّ شَرٍّ نَقِيَّةٌ، وَهِمَّتهُ فيما يُقَرِّبهُ مِن رَبِّهِ عَلِيَّةٌ، وَنَفسُهُ عَلى الدُّنيا أَبِيَّةٌ، لا يُصِرُّ علَى الهَفوَةِ، وَلا يُقدِمُ وَلا يُحجِمُ بِمُقتَضى الشَّهوَةِ، قَرِينُ الوَفَاءِ وَالفُتُوَّةِ، حَلِيفُ الحَياءِ وَالمرُوَّةِ، يُنصِفُ كُلَّ أَحدٍ مِن نَفسِهِ وَلا يَنتَصِفُ لَها مِن أَحَدٍ.
• (Seorang murid) adalah orang yang jujur dan dapat dipercaya, tidak berbohong tidak pula berkhianat, tidak pelit tidak pula penakut, tidak suka menghina dan mela’nat, tidak sibuk mencari jalan keluar, tidak kikir dengan apa yang ada dalam kuasaannya, baik bathinnya, bagus niatnya, perjalanannya dari setiap keburukan adalah membersihkannya, cita-citanya terhadap apa yang dapat mendekatkan dengan Tuhannya luhur, nafsunya menolak terhadap dunia, tidak mudah tergelincir pada kesalahan, tidak maju (menuruti) dan tidak mundur (kalah) dengan tuntutan syahwat, tepat janji dan dermawan, menjaga malu dan keperwiraan, bersikap adil pada setiap orang melebihi dari kepada dirinya sendiri meskipun tidak ada seorang pun yang bersikap adil kepada dirinya.
إِن أُعطِيَ شَكَرَ، وَإِن مُنِعَ صَبَرَ، وَإِن ظَلَمَ تَابَ وَاستَغفَرَ، وَإِن ظُلِمَ عَفا وَ غَفَرَ، يُحِبُّ الخُمُولَ وَالاِسِتتَارَ، وَيَكرَهُ الظُّهورَ وَالاِشتِهارَ، لِسَانَهُ عَن كُلِّ مَا لا يَعنيِهِ مَخزونٌ، وَقَلبَهُ علَى تَقصِيرهِ في طاعةِ رَبِّهِ مَحزُونٌ، لاَ يُداهِنُ في الدِّينِ وَلا يُرضي المَخلوقِيَنَ بِسَخطِ رَبِّ العَالمِينَ، يَأنَسُ بِالوِحدَةِ وَالاِنفِرادِ، وَيَستَوحِشُ مِن مُخالَطَةِ العِبادِ، وَلا تَلقَاهُ إِلاَّ عَلى خَيرٍ يَعمَلُهُ، أَو عِلمٍ يُعَلِّمهُ، يُرجَي خَيرُهُ، وَلا يُخشَى شَرُّهُ، وَلا يُؤذِي مَن آذاهُ، وَلا يَجفُو مَن جَفَاهُ، كَالنَّخلةِ تُرمَى بِالحَجَرِ فَتَرمِي بِالرُّطَبِ، وَكَالأَرضِ يُطرَحُ عَليهَا كُلُّ قَبيحٍ وَلا يَخرُجُ مِنها إِلاَّ كُلُّ مَليحٍ، تَلوحُ أَنوارُ صِدقِهِ علَى ظَاهِرِهِ، وَيَكادُ يُفصِحُ مَا يُرَى علَى وَجهِهِ عَمَّا يُضمِرُ في سَرائِرهِ، سَعيُهُ وَهِمَّتُهُ في رِضَا مَولاهُ، وَحِرصَهُ ونَهمَتُهُ في مُتابَعَةِ رَسُولِهِ وَحَبِيبِهِ وَمُصطَفاهُ، يَتَأَسَّى بِهِ في جَميعِ أَحوَالِهِ، وَيَقتدِي بِهِ في أَخلاقِهِ وَأَفعَالِهِ وَأَقوالِهِ، مُمتَثِلاً لأمرِ رَبِّهِ العَظِيمِ في كِتابِهِ الكَرِيم حَيثُ يَقولُ: (وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنهُ فَانْتَهُوا)،
• (Seorang murid adalah orang yang) ketika diberi ia bersyukur, jika tidak ia bersabar, jika berlaku dzalim ia segera bertaubat dan memohon ampun, jika di dzalimi ia mema’afkan dan mengampuni, senang khumul (tidak dikenal orang) dan tersembunyi, tidak senang menarik perhatian dan terkenal, lisannya terjaga dari perkataan yang tidak ada manfa’atnya, hatinya merasa sedih saat lengah dalam melaksanakan keta’atan, tidak menipu dalam hal agama, tidak mencari ridla makhluk dengan murka Tuhan semesta alam, merasa senang dengan kesunyian dan kesendirian, merasa resah bergaul dengan orang-orang, tidak menjatuhkan dirinya kecuali pada kebaikan yang ia ‘amalkan, atau ilmu yang ia ajarkan, yang diharapkan kebaikannya, tidak ditakuti keburukannya, tidak menyakiti orang yang menyakitinya, tidak bersikap kasar pada orang yang berbuat kasar kepadanya, ia bagaikan pohon kurma yang dilempari dengan batu lalu membalasnya dengan anggur kering, bagaikan bumi yang selalu dilempari dengan kotoran tetapi tetap tidak mengeluarkan kecuali yang manis, cahaya ketulusannya nampak pada dzahirnya, hampir semua apa yang nampak pada wajahnya itu menggambarkan apa yang ada dibatinnya, perjalanan serta cita-citanya mencari ridha-Nya, kesukaannya mengikuti Rasul, kekasih dan pilihan-Nya, mengikuti segala tingkahnya, menteladani akhlak, perbuatan dan ucapannya, dalam rangka menta’ati segala perintah Tuhan-nya yang Agung dalam kitab al-Qur’an yang mulia, dimana Dia berfirman;
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنهُ فَانْتَهُوا
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah”.(Qs. Al Hasyr 7).
(لَقَدْ كَانَ لَكُمْ في رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَاليَومَ الآخِرَ وَذَكَرَ الله كَثيراً) ،
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.(Qs. Al Ahzab 21).
( وَمَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطاعَ الله) ،
“Barangsiapa yang menta’ati Rasul sesungguhnya ia telah menta’ati Allah”.(Qs. An Nisa’ 80).
(إِنَّ الذَّينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ الله) ،
“Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu, sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah”.(Qs. Al Fath 10).
(قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ الله وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَالله غَفُورٌ رَحِيمٌ) ،
“Katakanlah; ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.(Qs. Ali ‘Imran 31).
(فَلْيَحْذَرِ الذَّينَ يُخالِفونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبُهُمْ عَذابٌ أَلِيمٌ).
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa ‘adzab yang pedih”.(Qs. An Nur 63).
فَتَرَاهُ في غَايَةِ الحِرصِ عَلى مُتابَعَةِ نَبِيِّهِ مُمْتَثلاً لأَمرِ رَبِّهِ وَرَاغِباً في الوَعدِ الكَريمِ وَهارِباً مِنَ الوَعِيدِ الأَلِيمِ الوَارِدَينِ في الآياتِ الَّتي أَورَدناها وَفِيما لَم نُورِدُهُ مِمَّا هُو في مَعناها المُشتَمِلَةِ عَلى البِشارَةِ بِغَايَةِ الفَوزِ وَالفَلاحِ للِمُتَّبِعينَ لِلرَّسولِ، وَعَلى النَّذارَةِ بِغايَةِ الخِزيِ وَالهَوانِ لِلمُخالِفِينَ لَهُ.
• Engkau akan melihat seorang murid dalam keadaan yang sangat berhasrat dalam mengikuti Nabinya, karena mengikuti perintah Tuhannya, senang dengan janji yang mulia, lari dari ancaman yang pedih yang tersebut di dalam ayat yang telah kami sampaikan, dan juga yang tidak kami sampaikan namun ma’nanya mencakup kabar gembira dengan puncak keberhasilan dan kejayaan bagi orang yang mengikuti Rasul, dan yang memuat ancaman dengan puncak kecamanan dan kehinaan bagi orang yang mennyelisihinya.
◆▷ “DO’A”
اللهم إنا نسألك بأنك أنت الله الذى لا إله إلا أنت الحنان المنان بديع السموات والأرض يا ذا الجلال والإكرام أن ترزقنا كمال المتابعة لعبدك ورسولك سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم فى أخلاقه وأعماله وأقواله ظاهرا وباطنا وتُحيينا وتُميتنا على ذلك برحمتك يا أرحم الراحمين .
Ya Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah yang tiada Tuhan selain Engkau yang Maha Pengasih, Maha Dermawan, Pencipta langit dan bumi. Wahai Dzat yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, semoga Engkau member kami kesempurnaan mengikuti hamba-Mu dan Rasul-Mu yaitu beginda kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam akhlaknya, perbuatannya dan ucapannya secara dzahir bathin, dan semoga Engkau menghidupkan dan mematikan kami di atas hal tersebut berkat rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.
اللهم ربنا لك الحمد حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه كما ينبغي لجلال وجهك وعظيم سلطانك (سبحانك لا علم لنا إلا ما علمتنا أنك أنت العليم الحكيم) . (لا إله إلا أنت سبحانك إنى كنت من الظالمين) .
Ya Allah Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji dengan puji yang banyak, baik lagi penuh barakah di dalamnya sebahagimana yang selayaknya bagi kebesaran Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu (Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana). (tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzalim).
تمت هذه الرسالة للمريد المخصوص من ربه بالتثبيت والتأييد والتسديد ، وكان بحمد الله إملاؤُها فى سبع ليال أو ثمان من شهر رمضان سنة إحدى وسبعين وألف (1071) من الهجرته صلى الله عليه وسلم تسليما كثيرا والحمد لله رب العالمين .