Download kitab pdf terlengkap AswajaPedia Klik di sini

Sa’ad bin abi waqash, penunggang kuda yang gagah berani


Nama lengkapnya ialah Malik bin Uhaib bin Abdi manaf bin Zuhroh bin Kilab. Dia termasuk kerabat Nabi Muhammad r berdasarkan pertemuan nasabnya dengan Nabi di kakek yang nomer lima (kilab). Sahabat yang sudah dipastikan masuk surga ini merupakan golongan sahabat yang masuk Islam pada era permulaan, sebagaimana yang dia katakan “ tidak ada seorangpun yang masuk Islam pada waktu aku masuk Islam “ . umurnya waktu itu 17 tahun, umur yang sangat sulit untuk menerima sinar keimanan karena dikuasai hawa nafsu sebagaimana kebanyakan para pemuda zaman sekarang.



Masuk Islamnya sa’ad, bukan berarti tanpa rintangan. Hal itu dikarenakan Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad r ini merupakan ajaran baru yang ada di daerah itu. Rintangan yang dianggap paling berat sewaktu dia masuk Islam adalah ibunya yang bernama Hamnah binti sufyan yang paling dikasihi dan disayanginya itu tidak rela ketika mengetahui dirinya memeluk Islam. Sejak memeluk Islam, Sa’ad telah melaksanakan shalat dengan sembunyi-sembunyi di kamarnya. Sampai pada suatu saat, ketika ia sedang bersujud kepada Allah, secara tidak sengaja, ibu yang belum mendapat hidayah dari Allah ini melihatnya. Dengan nada sedikit marah, Hamnah bertanya : “Sa’ad, apakah yang sedang kau lakukan ?” Rupanya Sa’ad sedang berdialog dengan Tuhannya; ia tampak tenang dan khusyu’ sekali. Setelah selesai menunaikan Shalat, ia berbalik menghadap ibunya seraya berkata lembut. “Ibuku sayang, anakmu tadi bersujud kepada Allah Yang Esa, Pencipta langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Mendengar jawaban anaknya, sang ibu mulai naik darah dan berkata : “Rupanya engkau telah meninggalkan agama nenek moyang kita, Tuhan Lata, Manata dan Uzza. Ibu tidak rela wahai anakku. Tinggalkanlah agama itu dan kembalilah kepada agama nenek moyang kita yang telah sekian lama kita anut“. “Wahai ibu, aku tidak dapat lagi menyekutukan Allah, Dia-lah Dzat Yang Tunggal, tiada yang setara dengan Dia, dan Muhammad adalah utusan Allah untuk seluruh umat manusia,” jawab Sa’ad.

Kemarahan ibunya semakin menjadi-jadi, karena Sa’ad tetap bersikeras dengan keyakinannya yang baru ini. Oleh karena itu, Hamnah berjanji tak akan makan dan minum sampai Sa’ad kembali taat memeluk agamanya semula. Sehari telah berlalu, ibu ini tetap tidak mau makan dan minum. Hati Sa’ad merintih melihat ibunya, tetapi keyakinannya terlalu mahal untuk dikorbankan. Sa’ad datang membujuk ibunya dengan mengajaknya makan dan minum bersama, tapi ibunya menolak dengan harapan agar Sa’ad kembali kepada agama nenek moyangnya. Kini Sa’ad makan sendirian tanpa ditemani ibunya. Hari keduapun telah berlalu, ibunya tampak letih, wajahnya pucat-pasi dan matanya cekung, ia kelihatan lemah sekali. Tidak ada sedikitpun makanan dan minuman yang dijamahnya. Sa’ad sebagai seorang anak yang mencintai ibunya bertambah sedih dan terharu sekali melihat keadaan Hamnah yang demikian.

Malam berikutnya, Sa’ad kembali membujuk ibunya, agar mau makan dan minum. Namun ibunya adalah seorang wanita yang berpendirian keras, ia tetap menolak ajakan Sa’ad untuk makan, bahkan ia kembali merayu Sa’ad agar menuruti perintahnya semula. Tetapi Sa’ad tetap pada pendiriannya, ia tak hendak menjual agama dan keimanannya kepada Allah dengan sesuatu apapun, sekalipun dengan nyawa ibu yang dicintainya. Imannya telah membara, cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya telah sedemikian dalam. Di depan matanya ia menyaksikan keadaan ibunya yang meluluhkan hatinya, namun dari lidahnya keluar kata-kata pasti yang membingungkan lbunya; Demi Allah, ketahuilah wahai ibunda sayang, seandainya ibunda memiliki seratus nyawa lalu ia keluar satu persatu, tidaklah nanda akan meninggalkan agama ini walau ditebus dengan apa pun jugaMaka sekarang, terserah kepada ibunda, apakah ibunda akan makan atau tidak“. Kata kepastian yang diucapkan anaknya dengan tegas membuat ibu Sa’ad bin Abi Waqqash tertegun sesaat.

Akhirnya ia mulai mengerti dan sadar, bahwa anaknya telah memegang teguh keyakinannya. Untuk menghormati ibunya, Sa’ad kembali mengajaknya untuk makan dengannya, karena ibu ini telah merasakan kelaparan yang amat sangat dan ia telah memaklumi pula bahwa anak yang dicintainya tidak akan mundur setapakpun dari agama yang dianutnya, maka ibu Sa’ad mundur dari pendiriannya dan memenuhi ajakan anaknya untuk makan bersama. Alangkah gembiranya hati Sa’ad bin Abi Waqqash. Ujian iman ternyata dapat diatasinya dengan ketabahan dan memohon pertolongan Allah.

Keesokan paginya, Sa’ad pergi menuju ke rumah Nabi r. Sewaktu ia berada di tengah majelis Nabi r, turunlah firman Allah yang menyokong pendirian Sa’ad bin Abi Wadqash yang berbunyi:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (14) وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (15)

Yang artinya : “Dan Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu-bapakmu; hanya kepada-Ku-lah tempat kamu kembali. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu turuti keduanya, dan bergaullah dengan keduanya didunia dengan baik dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah tempat kembalimu. Maka Kuberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (Q.S. Luqman: 14-15).

Sahabat yang doanya dikabulkan oleh Allah ini termasuk golongan sahabat yang ahli memanah, bahkan dia pertama kali sahabat yang melepaskan anak panahnya untuk membela agama Allah. Nabipun memuji tentang keahliannya sebagaimana yang dikatakan Nabi padanya di waktu perang uhud “ lemparlah anak panahmu dan tebusanmu adalah kedua orang tuaku”. Pernyataan Nabi Muhammad disini dibenarkan sendiri oleh sa’ad seperti yang dia katakan “aku termasuk orang yang pertama kali memanah orang-orang musyrik, dan Rasulullah tidak pernah mengumpulkan seseorang dengan kedua orang tuaNya sebelum aku”.  Selain itu, Rasulullah r memberikan do’a khusus tentang kepiawaiannya memanah Sebagaimana yang diceritakan oleh sayyidina Abu Bakar Ash-shiddiq t “ saya pernah mendengar Rasulullah mendo’akan sa’ad dengan do’a :

اللهم سدّد سهمه و أجب دعوته وحببه الى عبادك

Artinya : “ya Allah, luruskanlah panah sa’ad,kabulkanlah do’anya dan semoga dia dicintai oleh para hambamu”.

Tampak sudah keahlian yang dimiliki sahabat yang satu ini.

Selain ahli memanah, dia juga penunggang kuda yang gagah berani. Hampir seluruh pertempuran bersama Rasulullah r dia ikuti. Sampai perang badar yang meluluh lantakan kaum musyrikin menjadi saksi akan keberaniannya.

Pada waktu sayyidina Abu Bakar t menjadi pemimpin, sa’ad bin Abi Waqqash termasuk sahabat yang besar pengaruhnya. Begitu juga pada waktu pemerintahan sayyidina Umar bin Khattab t. Bahkan dia dijadikan pemimpin kufah waktu itu. Banyak kota yang ditaklukkan sewaktu dia menjadi pemimpin. Dan banyak pula peperangan yang dia lakoni . Sewaktu dia menjadi pemimpin kufah, masyarakat segan pada dirinya, tidak ada perintah yang tidak dilaksanakan oleh penduduk kufah. Hingga pada suatu ketika dia melepas kepemimpinannya demi membela sayyidina Umar t .

Di era sayyidina Utsman t menjadi pemimpin, dia langsung melepaskan diri dari pemerintahan. Hingga suatu ketika putranya yang bernama Umar menanyakan tentang prihal dirinya “ mengapa ayahanda berada disini, padahal diluar manusia sedang bertikai ? Dia menjawab : “ wahai anakku, saya pernah mendengar Rasulullah bersabda : sesungguhnya Allah mencintai hamba yang kaya, menghindar dari manusia dan bertaqwa pada diriNya.”



Banyak tanda-tanda yang menunjukkan sahabat ini kelak akan bahagia di akhirat dengan masuknya dia ke surga, seperti yang diceritakan Rasulullah  r sewaktu beliau duduk-duduk dengan para sahabatNya. Tiba-tiba beliau menatap langit seolah mendapat bisikan dari malaikat. Kemudian beliau menatap kembali para sahabatnya seraya berkata “ akan datang seorang laki-laki dari penghuni surga”. Para sahabatpun dibuat penasaran tentang perkataan seorang Nabi yang tidak akan pernah berkata kecuali tentang kebenaran ini. Sehingga mereka menengok ke kanan dan ke kiri untuk melihat siapakah orang laki-laki yang menjadi penghuni surga tersebut. Tidak lama berselang, muncullah Sa’ad bin Abi Waqqash di tengah-tengah mereka.

Diantara perkataannya yang menyimpan ma’na sangat berharga yaitu sewaktu dia berkata pada putranya yang bernama Mush’ab “ wahai anakku, ketika kamu mencari sesuatu carilah dengan qona’ah (selalu menerima pemberian ), sesungguhnya orang yang tidak qona’ah tidak akan pernah tercukupi oleh hartanya”.



Inilah gambaran sahabat Nabi yang selalu menanamkan Islam dalam lubuk hatinya, meskipun banyak rintangan yang harus diterjang. Hingga suatu saat, tepatnya tahun 55 H Sa’ad bin Abi Waqqash menghembuskan nafas terakhirnya. Meninggalkan kehidupan dunia yang nista menuju kehidupan akhirat yang kekal abadi. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un.



Sa’ad bin Abi Waqqash merupakan sahabat terakhir yang meninggal diantara sepuluh sahabat yang paling utama disisi Nabi. Makam beliau berada di baqi’. Pesan terakhir beliau disaat ajal mau menjemput yaitu agar supaya dikafani dengan jubah yang dipakainya disaat perang badar.( diambil dari kitab al bidayah wa an nihayah juz 8 hal.76-82 cet. Dar al kutub al ilmiyah)

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.