Download kitab pdf terlengkap AswajaPedia Klik di sini

HUKUM BAYI DI JADIKAN JAMINAN HUTANG (DEMI KEMASLAHATAN BAYI)

KESIMPULAN TEAM DHF

HUKUM BAYI DI JADIKAN JAMINAN HUTANG (DEMI KEMASLAHATAN BAYI)
————————————————————————

✅PERTANYAAN

Assalmualaikum
Tnglet
cerita kandungan itu sulit untuk di keluarkan sehingga jalan satu satunya harus di operasi cesar, dengan keadaan ekonomi yang tak tercukupi keluarga tersebut tak mampu meneruskan operasinya kerena terkendala biaya, tak punya pilihan keluarga itupun mencari hutangan yang pada ujungnya keluarga itu di kasih hutangan dengan syarat memberikan bayinya ketika nanti lahir, tidak cukup sampai di situ si penghutang juga mensyaratkan bila si keluarga tidak membayar hutangnya dalam waktu satu minggu maka bayi itu menjadi milik si penghutang, dengan berat hati dan tak ada pilihan kelurgapun menyetujuinya demi kebaikan bayi dan ibunya
Pertanyaan:
a. Dalam keadaan seperti di atas di benarkankah tindakan yang di lakukan si ibu yang menjadikan bayi sebagai jaminan kepada si penghutang?
b. Sahkah kepemilikan bayi tersebut, jika si ibu nanti tidak mampu menebus hutangnya ? & jika demikian bagaimanakah solusinya ?
Monggo

✅JAWABAN

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

⏩Sub A: jika tidak di temukan solusi lain maka demi keselamatan sang anak/bayi maka  tindakan tersebut di benarkan, akan tetapi setiap perjanjian dlm hutang piutang tersebut di anggap batal, sehingga tdk wajib di penuhi oleh si penghutang.

⏩Sub B:
Si pemberi hutang tidak berhak dlm kepemilikan anak tersebut, sebab perjanjian dlm akad pinjam tersebut di anggap batal.

⚠Solusi yg di tempuh.
Maka cari pinjman lain, dgn menjaminkan barang selain anak tersebut.

📝Nott:
👉Dalam kasus di atas masuk pada ranah darurat, maka boleh meminjam ke rentenir sekalipun.
👉Dan Anak tidak sah di jadikan barang jaminan.

📚Referensi

📓الفقه المنهجي ج ٧ص١١٨
الركن الثالث: المرهون:
وهو العين التي يضعها الراهن عند المرتهن ليحتبسها وثيقة بدينه، وقد اشترط الفقهاء فيها شروطا ليصح ارتهانها، منها:
١ - أن يكون عينا: فلا يصح رهن المنفعة، كأن يرهنه سكنى دار، لأن المنفعة  تتلف بمرور الزمن، فلا يحصل بها توثق ولا تثبت عليها يد الحبس.
٢ - أن يكون قابلا للبيع: أي تتوفر فيه شروط المبيع التي مرت بك في عقد البيع، بأن يكون موجودا وقت العقد، وأن يكون مالا متقوما شرعا، وأن يكون مقدورا على تسليمه، وأن يكون قد وقع عليه التملك من الراهن أو دخل في سلطانه.
فلا يصح رهن ما ستلده أغنامه، لأنه غير موجود عند العقد.
ولا يصح رهن كلب وخنزير، لأنهما ليسا بمال ذي قيمة شرعا، ومثلهما صيد المرحم بحج او عمرة وصيد الحرم المكي، لأن كلا منهما في حكم الميتة، وهي ليست بمال شرعا.
كما لا يصح أن يرهن طيرا في الهواء، لأنه غير مقدور على تسليمه.

والله أعلم بالصواب
http://diskusihukumfiqh212.blogspot.com

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.