KESIMPULAN TEAM MUSYAWWIRIN DHF
HUKUM SUMPAH SUAMI KPADA ISTRI
====================
PERTANYAAN:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Izin bertanya
Deskripsi Masalah
Seorang suami pernah berjanji/bersumpah kepada istrinya bahwa akan jujur dalam hal keuangan bahkan tidak sepeser pun dari penghasilannya yang tidak dilaporkan kepada sang istri (disetorkan).
Ternyata dalam perjalanan keluarga ternyata sang suami beberapa kali menyembunyikan sebagian uang untuk keperluannya sendiri. Seperti organisasi atau memberi orang tuanya, yang dikenal dengan "duit lanang"
Sedangkan keperluan dapur sudah terpenuhi.
Pertanyaan :
Adakah kewajiban bagi suami untuk melaporkan keuangan pada istri?
Bolehkah sang suami melanggar sumpah dengan menyimpan uang tanpa sepengetahuan istri?
Adakah konsep pengelolaan keuangan keluarga yang ideal menurut pandangan Islam?
JAWAB:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
👉Sub A:
Tidak wajib bagi suami mlaporkan keuwangan nya kepada istri
Karna wajib nya suami adalah mnafkahi istri dan itu sudah terpenuhi,
Namun jujur dlm segala hal itu sangat di anjurkan, terlebih dalam urusan rumah tangga.
Demi menjaga keharmonisan rumah tangga itu sendiri.
👉Sub B:
Tidak boleh mlanggar sumpa kecuali untuk ketentuan ketentuan yang d perbolekan nya.
“Para ulama sepakat bahwa penyebab pelanggaran sumpah adalah menyalahi ikatan sumpah. Praktiknya bisa jadi seseorang melakukan tindakan yang harus dihindari dalam sumpahnya. Atau sebaliknya, ia tidak melakukan tindakan yang justru dituntut dalam sumpahnya sendiri.”
Dlm kasus di atas, uang suami adalah haq nya sendiri sehingga ia berhak mentasarrufkan uang (harta) nya utk apa saja tanpa hrus izin kepada istri, selama oentasarrufan tersebut di jalan yg benar (bukan utk maksiat).
👉Sub C:
tidak ada konsep hukum pengelolaan keuwangan smua d kembali kan kepada yang bersangkutan /
Adat/kebiasaan itu bisa dijadikan standart hukum,
Dan istri tidak berhak menunutut suami utk menyetorkan semua gajinya, atau utk memberi tahu semua penghasilan nya.
Akan tetapi tetap konsep dalam rumah tangga jujur ,saling terbuka dan saling menghargai adalah konsep yg sangat ideal.
📚REFERENSI:
👉Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid, Juz 2, Halaman 378, Darul Kutub al-Ilmiyah, Beirut).
📔 عَلَى أَنَّ مُوجِبَ الحِنْثِ هُوَ المُخَالَفَةُ لِمَا انْعَقَدَتْ عَلَيْهِ اليَمِيْنُ وَذَلِكَ إِمَّا فِعْلُ مَا عَلَى حَلْفِ أَلَّا يَفْعَلَهُ وَإِمَّا تَرْكُ مَا حَلَفَ عَلَى فِعْلِه
📔فائدة : قال (ق ل) : الحقوق الواجبة للزوج على زوجته أربعة : طاعته ، ومعاشرته بالمعروف ، وتسليمها نفسها إليه ، وملازمة المسكن ، والواجبة لها عليه أربعة أيضاً : معاشرتها بالمعروف ، ومؤنها ، والمهر ، والقسم. اهـ . بغية المسترشدين -- (ص ٤٤٩ )المكتبة الشاملة
📔(فَإِنْ حَلَفَ عَلَى) ارْتِكَابِ (مَعْصِيَةٍ) كَتَرْكِ وَاجِبٍ عَيْنِيٍّ وَلَوْ عَرَضًا وَفِعْلِ حَرَامٍ (عَصَى) بِحَلِفِهِ (وَلَزِمَهُ حِنْثٌ وَكَفَّارَةٌ) لِخَبَرِ الصَّحِيحَيْنِ «مَنْ حَلَفَ عَلَى يَمِينٍ فَرَأَى غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا فَلْيَأْتِ الَّذِي هُوَ خَيْرٌ وَلْيُكَفِّرْ عَنْ يَمِينِهِ» وَإِنَّمَا يَلْزَمُهُ الْحِنْثُ إذَا لَمْ يَكُنْ لَهُ طَرِيقٌ سِوَاهُ وَإِلَّا فَلَا كَمَا لَوْ حَلَفَ لَا يُنْفِقُ عَلَى زَوْجَتِهِ فَإِنَّ لَهُ طَرِيقًا بِأَنْ يُعْطِيَهَا مِنْ صَدَاقِهَا أَوْ يُقْرِضَهَا ثُمَّ يُبَرِّئَهَا لِأَنَّ الْغَرَضَ حَاصِلٌ مَعَ بَقَاءِ التَّعْظِيمِ
📔(أَوْ) عَلَى تَرْكِ أَوْ فِعْلِ (مُبَاحٍ) كَدُخُولِ دَارٍ وَأَكْلِ طَعَامٍ وَلُبْسِ ثَوْبٍ (سُنَّ تَرْكُ حِنْثِهِ) لِمَا فِيهِ مِنْ تَعْظِيمِ اسْمِ اللَّهِ تَعَالَى نَعَمْ إنْ تَعَلَّقَ بِتَرْكِهِ أَوْ فِعْلِهِ غَرَضٌ دِينِيٌّ كَأَنْ حَلَفَ أَنْ لَا يَأْكُلَ طَيِّبًا أَوْ لَا يَلْبَسُ نَاعِمًا فَقِيلَ يَمِينٌ مَكْرُوهَةٌ وَقِيلَ يَمِينُ طَاعَةٍ اتِّبَاعًا لِلسَّلَفِ فِي خُشُونَةِ الْعَيْشِ وَقِيلَ يَخْتَلِفُ بِاخْتِلَافِ أَحْوَالِ النَّاسِ وَقُصُودِهِمْ وَفَرَاغِهِمْ لِلْعِبَادَاتِ قَالَ الشَّيْخَانِ وَهُوَ الْأَصْوَبُ
[ والله اعلم بالصواب ]
Diskusihukumfiqh212.blogspot.com