DASAR-DASAR ILMU USHUL;
HAL YANG DIPERINTAHKAN YANG TIDAK DAPAT SEMPURNA KECUALI DENGAN ADANYA SUATU PERANTARA
ما لا يتم المأمور إلا به
(Hal Yang Di Perintahkan Yang Tidak Dapat Sempurna Kecuali Dengan Adanya Suatu Perantara)
إذا توقف فعل المأمور به على شيء كان ذلك الشيء مأموراً به، فإن كان المأمور به واجباً كان ذلك الشيء واجباً، وإن كان المأمور به مندوباً كان ذلك الشيء مندوباً.
مثال الواجب: ستر العورة فإذا توقف على شراء ثوب كان ذلك الشراء واجباً.
ومثال المندوب: التطيب للجمعة، فإذا توقف على شراء طيب كان ذلك الشراء مندوباً.
وهذه القاعدة في ضمن قاعدة أعم منها وهي: الْوَسَائِلُ لَهَا أَحْكَامُ الْمَقَاصِدِ، فوسائل المأمورات مأمور بها، ووسائل المنهيات منهي عنها.
Apabila terlaksananya hal yang diperintahkan bergantung pada sesuatu, maka sesuatu itu pun merupakan hal yang diperintahkan. Apabila yang diperintahkan hukumnya wajib, maka sesuatu itu pun hukumnya wajib, dan apabila yang diperintahkan hukumnya sunnat, maka sesuatu itu pun hukumnya sunnat.
ðContoh yang wajib seperti; Menutup ‘aurat. Apabila kewajiban tersebut tidak dapat terlaksana kecuali dengan membeli pakaian, maka hukum membeli pakaian adalah wajib.
ðContoh yang sunnat seperti; Memakai wewangian untuk shalat Jum’at. Apabila kesunnatan tersebut tidak dapat terlaksana kecuali dengan membeli wewangian, maka hukum membeli wewangian adalah sunnat.
Kaidah ini terkandung dalam kaidah yang lebih umum darinya, yaitu;
" الْوَسَائِلُ لَهَا أَحْكَامُ الْمَقَاصِدِ"
“Hukum wasilah (perantara) adalah sama dengan hukum perkara yang dimaksud”
Maka perantara (media) bagi sesuatu yang diperintahkan hukumnya adalah juga diperintahkan, dan perantara (sarana) bagi sesuatu yang dilarang hukumnya adalah juga dilarang.