HUKUM-HUKUM SYARI'AT
الأَحْكَام
HUKUM-HUKUM
الأحكام: جمع حُكم وهو لغةً: القضاء.
واصطلاحاً: ما اقْتضاه خطاب الشرع المتعلق بأفعال المكلفين من طلب، أو تخيير، أو وضع.
“الأَحْكَام” (al-Ahkam) adalah bentuk jama’ dari kata “حُكم” (hukum). Menurut bahasa ia berarti; Ketetapan.
Dan menurut istilah (syara’) berarti; Sesuatu yang ditetapkan oleh seruan syari'at yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf (orang yang dibebani syari'at) baik berupa tuntutan, pilihan atau penempatan.
فالمراد بقولنا: "خطاب الشرع" ؛ الكتاب والسنة.
والمراد بقولنا: "المتعلق بأفعال المكلفين" ؛ ما تعلق بأعمالهم سواء كانت قولاً أم فعلاً، إيجاداً أم تركاً.
فخرج به ما تعلق بالاعتقاد فلا يسمى حكماً بهذا الإصطلاح.
والمراد بقولنا: "المكلفين" ؛ ما من شأنهم التكليف فيشمل الصغير والمجنون.
والمراد بقولنا: "من طلب" ؛ الأمر والنهي سواء على سبيل الإلزام، أو الأفضلية.
والمراد بقولنا: "أو تخيير" ؛ المباح.
والمراد بقولنا: "أو وضع" ؛ الصحيح والفاسد ونحوهما مما وضعه الشارع من علامات وأوصاف للنفوذ والإلغاء.
Ø Yang dimaksud dengan perkataan kami; “seruan syari'at”, yaitu; Al-Kitab dan As-Sunnah.
Ø Yang dimaksud dengan perkataan kami; “yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf”, yaitu; Sesuatu yang berhubungan dengan amal-amal mereka baik itu berupa ucapan, perbuatan, mengerjakan sesuatu maupun meninggalkan sesuatu. Maka dikecualikan darinya yaitu; Sesuatu yang berhubungan dengan keyakinan, ia tidak dinamakan hukum menurut istilah ini.
Ø Yang dimaksud dengan perkataan kami; “mukallaf (orang yang dibebani syari'at)”, yaitu; Orang yang dalam keadaan dibebani syari’at, dan hal itu mencakup anak kecil dan orang gila.
Ø Yang dimaksud dengan perkataan kami; “baik berupa tuntutan”, yaitu; Perintah dan larangan, baik sebagai kewajiban atau keutamaan.
Ø Yang dimaksud dengan perkataan kami; “pilihan”, yaitu; Hal-hal yang diperbolehkan.
Ø Dan yang dimaksud dengan perkataan kami; “atau penempatan”, yaitu; Yang sah, yang rusak dan semacamnya yang berupa tanda-tanda dan sifat-sifat yang ditempatkan oleh Syari’ (Pembuat syari’at) untuk dilanjutkan atau dibatalkan.