Download kitab pdf terlengkap AswajaPedia Klik di sini

"Berpacu Dalam Ketaatan" Kitab Risalah Adabu Sulukil Murid Fasal 10

"BERPACU DALAM KETA'ATAN"
Kitab
Risalah Adabu Sulukil Murid



"فصل"
إذا آنست من نفسك أيها المريد تكاسلا عن الطاعات وتثاقلا عن الخيرات فقدها إليها بزمام الرجاء, وهو ان تذكر لها ما وعد الله به من العاملين بطاعة من الفوز العظيم والنعيم المقيم والرحمة والرضوان, والخلود في فسيح الجنان, والعز والرفعة والشرق والمكانة عند سبحانه وعند عباده.

“Fasal”
Wahai murid, ketika engkau mulai merasa terhibur disaat dirimu bermalas-malasan dari berbuat ta’at dan berat untuk melaksanakan kebaikan, maka cambuklah dirimu menuju keta’atan dan kebaikan dengan tali kekang berupa harapan. Caranya adalah engkau mengingatkan dirimu pada apa yang telah dijanjikan oleh Allah Ta’ala bagi orang-orang yang menjalankan keta’atan yang berupa keberuntungan yang agung, ni’mat yang langgeng, rahmat serta ridha-Nya, kekal di surga yang luas, mulia, luhur, terhormat dan memiliki derajat tinggi disisi Allah subhanahu wa Ta’ala dan para hamba-Nya.

واذا احسست من نفسك ميلا الي المخالفات او التفاتا الي السيئات فردها عنها بسوط "الخوف " وهو ان تذكرها وتعظها بما توعد الله به من عصاه من الهوان والوبال والخزي والنكال والطرد والحرمان والصغار والخسران.

Jika engkau mulai merasakan pada dirimu condong pada hal yang bertentangan atau berpaling pada keburukan, maka kembalikanlah dirimu dengan cambuk yang berupa rasa ‘takut’. Caranya adalah engkau mengingatkan dan menasehatimu dengan ancaman Allah Ta’ala bagi orang yang durhaka kepada-Nya yaitu orang yang hina, celaka, rendah, tertolak, terusir, terhalang, kerdil dan merugi.

وإياك و الوقوع فيما وقع فيه بعض الشاطحين (المغالين) من الإستهانة بشأن الجنة والنار, وعظم ما عظم الله ورسوله.
واعمل لله لانه ربك وانت عبده واسأله ان يدخلك الجنة وان يعيذك من ناره بفضله ورحمته.

Takutlah engkau jatuh pada apa yang menimpa sebagian Syathihin (kaum sufi yang melampaui batas), (al-Ghazali membaginya menjadi 2 golongan. Lihat Ihya’ 1/36), yang meremehkah perihal surga dan neraka, dan agungkanlah apa yang di agungkan Allah dan Rasul-Nya.
Ber’amal-lah engkau murni karena Allah, karena Dia adalah Tuhanmu dan engkau adalah hamba-Nya, dan mintalah kepada-Nya supaya Dia berkenan memasukkanmu ke dalam surga dan menjagamu dari api neraka dengan fadol dan rahmat-Nya.

وان قال لك الشيطان لعنه الله ان الله سبحانه وتعالى غني عنك وعن عملك لا تنفعه طاعتك ولا تضره معصيتك فقل له صدقت, ولكن انا فقير الي فضل الله والي عمل الصالح, والطاعة تنفعني ومعصية تضرني, بذلك اخبرني ربي في كتابه العزيز وعلي لسان رسوله صلى الله عليه وسلم.

Jika syaithan (semoga Allah mela’natnya) berkata padamu; “Sesungguhnya Allah subhanahu wa Ta’ala tidak membutuhkanmu dan keta’atanmu, ketha’atanmu tidak ada gunannya bagi-Nya begitu pula kema’shiatanmu tidak akan merugikan-Nya”. Maka katakan padanya; “Engkau benar, tetapi aku adalah orang yang butuh pada fadol (karunia) Allah dan butuh pada ’amal shalih, keta’atan akan membawa manfa’at bagiku dan kema’siatan akan membahayakanku. Dengan itulah Tuhanku telah mengabarkan kepadaku dalam kirab-Nya yang mulia dan juga melalui lisan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam”.

فان قال لك: ان كنت سعيدا عند الله فانك لا محالة تصير الي الجنة سواء كنت طائعا او عاصيا, وان كنت شقيا عنده فسوف تصير الى النار وان كنت مطيعا. فلا تلتفت الي قوله, وذلك لان امر السابقة غيب لا يطلع عليه إلا الله وليس لأحد من الخلق فيه شيء,

Jika syaithan berkata kepadamu; “Jika engkau telah di tetapkan menjadi orang yang beruntung disisi Allah, maka sudah pasti engkau akan masuk surga baik engkau orang yang ta’at ataupun orang yang durhaka, tetapi jika engkau telah di tetapkan menjadi orang yang celaka disisi-Nya maka kelak engkau akan masuk neraka juga meskipun engkau orang yang ta’at”. Maka jangan sekali-kali engkau menghiraukan ucapan setan yang seperti itu, karena perkara yang telah di tetapkan dahulu kala merupakan hal yang ghaib, tiada yang dapat mengetahuinya kecuali Allah, dan tidak seorang makhluk pun dapat ikut campur di dalamnya walau sedikitpun.

والطاعة ادل دليل علي سابقة السعادة, وما بين المطيع و بين الجنة الا ان يموت علي طاعته, والمعصية ادل دليل علي سابقة الشقاء وما بين العاصي وبين النار الا ان يموت علي معصيته.

Adapun keta’atan merupakan bukti yang paling menunjukkan pada keberuntungan seseorang yang di tetapkan dahulu kala, tidaklah ada jarak antara orang yang ta’at dan surga kecuali orang tersebut akan mati dalam keta’atannya. Sedangkan kema’shiatan merupakan bukti yang paling menunjukkan pada kecelakaan seseorang yang di tetapkan dahulu kala, tidaklah ada jarak antara orang yang durhaka dan neraka kecuali ia akan mati dalam kedurhakaannya.

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.