Beliau adalah Abu Al Hasan Ali bin Abdillah bin Abdul Chamid Al Maghroby, Seorang ahli zuhud guru dari kelompok Asy Syadzaliyah, bertempat di
Walau demikian beliau selalu disakiti oleh orang-orang yang tidak menyukainya dan bahkan mereka pernah mengusir beliau beserta kelompoknya dari kota Maghrib lalu mengirim surat kepada pemerintah kota Iskandariyah yang berupa : akan datang pada kalian orang maghroby yang kafir zindiq dia sudah kami usir dari kampung halaman kami maka berhati-hatilah dari keburukannya, kemudian beliau masuk ke kota Iskandariyah akhirnya orang-orang Iskandariyahpun juga menyakitinya, dari sini mulailah nampak karomah Syekh Abil Hasan Asy Syadzaly dan pada akhirnya tidak asing lagi nama Syekh Abil Hasan Asy Syadzaly dikalangan beberapa qobilah, sehingga bila beliau menaiki kendaraannya maka berjalanlah para pemuka Fuqoha' dan beberapa tokoh dunia disampingnya, tak ubahnya beliau adalah seorang raja dari semuanya, didepan beliau ada seorang pimpinan sambil menyerukan "Man aroda al quthba al Ghoits fa'alaihi bisy Syadaly Radliyallohu 'Anh" siapa orang yang ingin berkahnya Seorang wali Quthub yang penolong, hendaknya dia datang pada Syekh Abil Hasan Asy Syadzaly Radliyallohu 'Anh.
Guru Syekh Abil Hasan Asy Syadzaly
Sebagian dari guru Syekh Abil Hasan Asy Syadzaly, adalah Al Imam Abi Abdillah Muhammad bin Syekh Abil hasan yang lebih dikenal dengan Ibnu Harodzim, beliau memakai Khirqoh Tashawwufdari ini Syekh. Beliau juga berguru pada Abi Abdillah Abdussalam bin Maysiys. Syekh Abil Hasan Asy Syadzaly juga memakai Khirqoh Tashawwuf pada Syekh ini, dikatakan bahwa dengan beliaulah Syekh Abil Hasan Asy Syadzaly dibuka Futuhnya, dan juga pada beliaulah Abil Hasan Asy Syadzaly intisab, sehingga bila Syekh Abil Hasan Asy Syadzaly ditanya mengenai gurunya beliau menjawab " Bila dulu guru kami adalah Saidy Abdussalam bin Maysisy, adapun bila sekarang aku minum dari sepuluh lautan, yang lima dari lautan langit, sedangkan yang limanya lagi dari lautan bumi, adapun yang dimaksud dengan lima lautan dari langit adalah Malaikat Jibril, Mikail, Isrofiil, Idzroil dan Ruh, sedangkan yang dimaksud dengan lima lautan dari bumi adalah Saidina Abu Bakar, Umar, Utsman 'Ali dan nabi Muhammad Shollallohu 'alaihi Wasallam.
Maqom Syekh Abil Hasan Asy Syadzaly
Syekh Abil Hasan Asy Syadzalytelah memperoleh Maqom (drajat) Al Fardaniyah yang tidak ada yang menyekutui, dan hal itu telah disepakati oleh
Karomah-Karomah Syekh Abil Hasan Asy Syadzaly
Sebagian dari karomahnya pernah suatu ketika sebagian Fuqoha' menentang terhadap Hizib yang beliau karang yaitu Hizib Bahr, maka seketika itu beliau menjawab "Demi Alloh aku mengambil Hizib Bahr perhurufnya dari mulut Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam" dan beliau berkata lagi : andaikan tidak ada kekang Syari'at yang mengekang mulutku akan aku ceritakan pada kalian semua tentang apa yang terjadi di hari esok dan esoknya lagi sampai hari kiamat.
Termasuk karomah belia adalah apa yang dikatakan oleh Syekh Abul Abbas Al Marosy R.A : aku pernah bersama Syekh Abil Hasan Asy Syadzaly dikota qoirowan yang berketepatan pada malam 27 Romadlon kemudian beliau pergi ke Masjid Jami' dan aku mengikutinya, ketika beliau masuk ke Jami' maka aku melihat para wali berjatuhan pada beliau tak ubahnya seperti lalat berjatuhan pada madu, ketika waktu pagi sudah tiba dan kami keluar dari Jami', beliau mengatakan : Tidak ada malam kemarin kecuali malam yang agung, dan malam itu adalah malam Lailatul Qodar .
Juga termasuk dari karomah beliau adalah apa yang diceritakan 'Imaduddin Qodli Al Qudlot di
Hizib Bahr dikarang dilaut merah
Beliau termasuk ulama' yang mempunyau kalam dawuh; jawa yang cukup banyak dan punya karya-karya yang cukup populer lebih –lebih yang berkenaan dengan wirid dan beberapa Hizib yang sering dibaca oleh orang. Diantara Hizib yang terkenal dan sering kita dengar adalah Hizb Bahr. Sebagaimana yang disampaikan oleh Haji Kholifah pustakawan terkenal asal Konstantinopel (Istanbul Turki), Hizb Bahr ditulis Syekh Abil Hasan Asy Syadzaly di laut Merah (Laut Qulzum) laut yang membelah Asia dan Afrika ketika beliau berlayar menumpang perahu di tengah laut tidak ada angin bertiup sehingga perahu tidak bisa berlayar selama beberapa hari. Beberapa saat kemudian Syekh Abil Hasan Asy Syadzalyi melihat Rosululloh Shollallohu 'alaihi Wasallam. Beliau datang membawa kabar gembira lalu menunutun Syekh Abil Hasan Asy Syadzalyi melafadzkan doa-doa. Usai membaca doa angin langsung bertiup dan kapalpun akhirnya berlayar. Doa-doa itu kemudian diabadikan oleh beliau dan diajarkan pada murid-muridnya dan diberi nama Hizb Bahr (doa/senjata laut), disebut Hizb bahr karna ada ikatan historis yang sangat erat dengan laut.
Keampuhan dan khasiat Hizb Bahr
Diceritakan orang yang mengamalkan Hizb Bahr dengan kontinyu akan mendapat perlindungan dari segala bala' bahkan bila ada orang yang bermaksud jahat mau menyatroni rumahnya, maka ia akan melihat lautan air yang maha luas. Si penyatron akan melakukan gerak renang layaknya orang yang akan menyelamatkan diri dari daya telan samudra. Bila diwaktu malam, ia akan terus melakukan gerak renang sampai pagi tiba dan pemilik rumahnya menegurnya. yang jelas masih banyak keampuhan keampuhan Hizb Bahr lainnya, seperti yang pernah diungkapkan Syekh Abil Hasan Asy Syadzalyi sendiri mengenai Hizbnya ini : "Seandainya Hizbku ini dibaca di
Wafatnya Syekh Abil Hasan Asy Syadzaly
Beliau wafat pada bulan Syawal tahun 656 H. pada usia 63 T. Semoga Alloh Subhanahu Wata'ala selalu senantiyasa memberikan Rahmat dan keridlowan pada beliau. Dan semoga Alloh Subhanahu Wata'ala melimpahkan barokah beliau selalu pada kita semua Amin Ya Robbal 'Alamin.
Lihat
Miratul Jinan Wa 'Abrotul Ya
Manaqibu Mu'assisit Thoriqot Al Mu'tabaroh
Kasyf al Zhunun 'An Asami al kutub Wa al Funun.
LPSI di pojok kitab