Ngaji.web.id - Jauh hari indonesia sudah diancam 2 golongan non ahlusunnah waljamaah, yang kemungkinan besar membahayakan Islam, Aswaja dan juga NKRI, 2 golongan itu adalah wahabi dan syiah.
Untuk itu KH. Hasyim Asy'ari mewanti wanti muslimin indonesia untuk mewaspadai kedua golongan itu, berikut fatwanya:
1. Fatwa Tentang Bahaya Wahabi
Di dalam kitab “Risalah Ahlussunnah wal Jama’ah” karya Hadratusy Syeikh Hasyim Asy’ari (pendiri pondok pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur dan pendiri organisasi Nahdhatul Ulama) halaman 9-10 diterangkan sebagai berikut:
قد كان مسلمو الأقطار الجاوية فى الأزمان السالفة الخالية متفقي الاراء و المذهب , متحدي المأخذ و المشرب , فكلهم فى الفقه على المذهب النفيس مذهب الامام محمد بن ادريس , و فى أصول …الدين على مذهب الامام أبى الحسن الأشعري , و فى التصوف على طذهب الامام الغزالي و الامام أبى الحسن الشاذلي رضي الله عنهم أجمعين
ARTINYA:
Pada masa lalu Umat Islam di Jawa sepakat dalam berpendapat dan bermadzhab dengan satu rujukan dan pegangan, yaitu dalam bidang fiqih mengikuti kepada Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i, dalam masalah ushuluddin mengikuti kepada madzhab Imam Abul Hasan Al-Asy’ari, dan dalam bidang tasawuf mengikuti kepada Imam Al-Ghozali dan Imam Abul Hasan Asy-Syadzili.
قال العلامة الشيخ
ثم انه حدث فى عام ألف و ثلاثمائة و ثلاثين أحزابا متنوعة , و أراء متدافعة , و أقوال متضاربة , و رجال متجاذبة , فمنهم سلفيون فائمون على ما عليه أسلافهم من التمذهب بالمذهب المعين , و التمسك بالكتب المعتبرة المتداولة , و محبة أهل البيت و الأولياء و الصالحين , و التبرك بهم أحياء و أموات , و زيارة القبور , و تلقين الميت , و الصدقة عنه , و اعتقاد الشفاعة و نفع الدعاء و التوسل و غير ذلك
ARTINYA:
Kemudian pada tahun 1330 H muncul bermacam-macam golongan, pendapat-pendapat yang bertentangan, pikiran-pikiran yang berseberangan , dan para tokohnya saling tarik-menarik (kontroversi). Dari mayoritas para tokoh, ada para ulama salaf yang konsisten terhadap kesalafan-nya, yang mengikuti terhadap madzhab yang telah ditentukan, dan berpegang teguh pada kitab-kitab yang dianggap presentatif (mu’tabaroh) yang biasa beredar (masyhur). Mencintai ahli bait (keluarga Nabi Muhammad SAW), mencintai para wali dan orang-orang yang shaleh, mengambil berkah kepada mereka, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, ziarah kubur, men-talqin mayit, bersedekah untuk mayit, meyakini adanya syafa’at (pertolongan), manfa’at do’a, wasilah dan lain-lain.
و منهم فرقة يتبعون رأي محمد عبده و رشيد رضا , و يأخذون من بدعة محمد بن عبد الوهاب النجدي , و أحمد بن تيمية و تلميذه ابن القيم و ابن عبد الهادى , فحرموا ما أجمع المسلمون على ندبه , و هو السفر لزيارة قبر رسول الله صلى الله عليه و سلم , و خالفو هم فيما ذكر و غيره , قال ابن تيميه فى فتاويه : و اذا سفر لاعتقاده أنها أي زيارة قبر النبي فلى الله عليه و سلم طاعة , كان ذلك محرما باجماع المسلمين , فصار التحريم من الأمر المقطوع به .
ARTINYA:
Sebagian lagi ada golongan yang mengikuti kepada pendapat Muhammad Abduh dan Rosyid Ridho.Mereka mengikuti kepada perbuatan bid’ah Muhammad bin Abdul Wahab an-Najdi, Ahmad Ibnu Taimiyah, dan kedua muridnya, Ibnul Qoyyim dan Ibnu Abdil Hadi. Golongan ini mengharamkan apa yang telah disepakati oleh mayoritas umat Islam untuk dilaksanakan sebagai sunnah Nabi, seperti berziarah ke makam Rasulullah. Mereka menolak semua hal yang telah disebutkan di atas dan hal-hal lainnya.
Ibnu Taimiyah dalam kitab “Fatawi”-nya berpendapat: Apabila seseorang melakukan ziarah ke makam Rasulullah, karena yakin bahwa ziarah itu perbuatan taat, ziarah yang dianggapnya menurut Ibnu Taimiyah adalah haram yang telah disepakati oleh kaum muslimin, maka ziarahnya adalah perbuatan yang haram secara pasti.
قال العلامة الشيخ محمد بخيت الحنفي المطيعي فى رسالته المسماة تطهير الفؤاد من دنس الاعتقاد : و هذا الفريق قد ابتلي المسلمون بكثير منهم سلفا و خلفا , فكانوا وصمة و ثلمة فى المسلمين و عضوا فاسدا يجب قطعه حتى لا يعدى الباقى ف…هو كالمجذوم يجب الفرار منه , فانهم فريق يلعبون بدينهم , يذمون العلماء سلفا و خلفا , و يقولون : انهم غير معصومين فلا ينبغى تقليدهم , لا فرق فى ذلك بين الأحياء و الأموات , و يطعنون عليهم و يلقون الشبهات , و يذرونها فى عيون بصائر الضعفاء لتعمى أبصارهم عن عيوب هؤلاء , يقصدون بذلك القاء العداوة و البغضاء , بحلولهم الجو و يسعون فى الأرض فسادا , يقولون على الله الكذب و هم يعلمون , , يزعمون أنهم قائمون بالأمر بالمعروف و النهي عن المنكر , حاضون الناس على اتباع الشرع و اجتناب البدع , و الله يشهد انهم لكاذبون , قلت : و لعل وجهه أنهم من أهل البدع و الأهواء , قال القاضى عياض فى الشفاء : و كان معظم فسادهم على الدين , و قد يدخل فى أمور الدنيا بما يلقون بين المسلمين من العداوة الدينية التى تسرى لدنياهم , قال العلامة ملا على القارى فى شرحه : و قد حرم الله تعالى الخمر و الميسر لهذه العلة كما قال تعالى : انما يريد الشيطان أن يوقع بينكم العداوة و البغضاء فى الخمر و الميسر
ARTINYA:
Menurut Al-‘Allamah Syeikh Muhammad Bahit Al-Hanafi Al-Muthi’i dalam kitabnya yang bernama “Tathirul Fu’adi min Danasil I’tiqod” (Mensucikan Hati Dari Keyakinan Yang Kotor), ia berpendapat: “Bahwa golongan ini merupakan cobaan besar bagi umat Islam yang salaf (tempo dulu) maupun yang kholaf (modern)”. Mereka adalah aib, pemecah belah umat, dan sebagai organ yang rusak yang harus dipotong, sehingga tidak menular ke organ lainnya. Ia bagaikan penyakit kusta yang harus dihindari. Mereka adalah golongan menjadikan agama sebagai permainan. Mereka mencaci maki ulama salaf dan ulama kholaf, mereka sambil berkata: Mereka semuanya tidak ma’shum (tidak terpelihara dari perbuatan dosa), maka tidak layak untuk mengikutinya dan tidak ada bedanya yang hidup dan yang mati.
Golongan tersebut mendiskreditkan ulama dan menciptakan persoalan-persoalan syubhat, kemudian menyebarkannya secara luas ke masyarakat awam supaya orang awam tidak mengerti terhadap kekuarangan yang ada pada golongan tersebut. Tujuan mereka… adalah menebar permusuhan dan kebencian. Mereka berkeliling di atas muka bumi untuk menciptakan kerusakan. Mereka berkata bohong tentang Allah, padahal mereka tahu tentang hal yang sebenarnya. Mereka berdalih sedang melakukan “amar ma’ruf nahyi munkar” (memerintah kebaikan dan mencegah kemunkaran). Mereka mengajak manusia mengikuti agama yang mereka jalankan dan menjauhkan bid’ah (menurut mereka). Padahal, Allah tahu bahwa mereka adalah para pendusta. Menurut pendapat saya, sangat mungkin mereka adalah para pelaku bid’ah yang selalu mengikuti hawa nafsu mereka.
Imam Qadhi ‘Iyadh berkata: Kehancuran terbesar dalam agama sampai urusan dunia adalah karena ulah perbuatan mereka dengan menimbulkan permusuhan antar umat Islam, yang menyebabkan mereka terperangkap dalam masalah urusan dunia.
Al-‘Allamah… Ali Al-Qori dalam penjelasannya berkata: Allah SWT telah mengharamkan khamar (minuman keras yang memabukkan) dan judi dengan alasan ini, sebagaimana dalam firman Allah SWT Q.S. Al-Ma’idah : 91
انما يريد الشيطان أن يوقع بينكم العداوة و البغضاء فى الخمر و الميسر
Artinya:
“Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang. Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).”
2. Fatwa Tentang Bahaya Syiah
Inilah pandangan Pendiri Nahdhatul Ulama, Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari (1292-1366 H, 1875-1947 M) Tentang Syi'ah, tercantum dalam karangan beliau Risalah Ahlis Sunnah Wal Jama’ah
ﻭﻣﻨﻬﻢ ﺭﺍﻓﻀﻴﻮﻥ ﻳﺴﺒﻮﻥ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﺃﺑﺎ ﻳﻜﺮ ﻭﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻭﻳﻜﺮﻫﻮﻥ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ ﻭﻳﺒﺎﻟﻐﻮﻥ ﻫﻮﻯ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻋﻠﻲ ﻭﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ﺭﺿﻮﺍﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻬﻢ. ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺴﻴﺪ ﻣﺤﻤﺪ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻘﺎﻣﻮﺱ: ﻭﺑﻌﻀﻬﻢ ﻳﺮﺗﻘﻲ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻜﻔﺮ ﻭﺍﻟﺰﻧﺪﻗﺔ ﺃﻋﺎﺫﻧﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻣﻨﻬﺎ.
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﻋﻴﺎﺽ ﻓﻲ ﺍﻟﺸﻔﺎ: ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻣﻐﻔّﻞ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝُ ﺍﻟﻠّﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ﻟﻠّﻪَ ﺍﻟﻠّﻪَ ﻓﻲ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲ ﺍﻟﻠّﻪَ ﺍﻟﻠّﻪَ ﻓﻲ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲ، ﻻ ﺗَﺘّﺨِﺬﻭﻫُﻢْ ﻏَﺮَﺿﺎً ﺑَﻌْﺪِﻱ ﻓَﻤَﻦْ ﺃَﺣَﺒّﻬُﻢْ ﻓَﺒِﺤُﺒّﻲ ﺃَﺣَﺒّﻬُﻢْ، ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺑْﻐَﻀَﻬُﻢْ ﻓَﺒِﺒُﻐْﻀِﻲ ﺃَﺑْﻐَﻀَﻬُﻢْ، ﻭَﻣَﻦْ ﺁﺫَﺍﻫُﻢْ ﻓَﻘَﺪْ ﺁﺫَﺍﻧِﻲ، ﻭَﻣَﻦْ ﺁﺫَﺍﻧِﻲ ﻓَﻘَﺪْ ﺁﺫَﻯ ﺍﻟﻠّﻪَ، ﻭَﻣَﻦْ ﺁﺫَﻯ ﺍﻟﻠّﻪَ ﻳُﻮْﺷِﻚُ ﺃَﻥْ ﻳَﺄْﺧُﺬَﻩ،{ ﻭﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝُ ﺍﻟﻠّﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: } ﻻَ ﺗَﺴُﺒُّﻮﺍ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲ، ﻓَﻤَﻦْ ﺳَﺒَّﻬُﻢْ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﻟَﻌْﻨَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺍﻟﻤَﻼَﺋِﻜَﺔِ ﻭَﺍﻟﻨَﺎﺱِ ﺃَﺟْﻤَﻌِﻴْﻦَ، ﻻَ ﻳَﻘْﺒَﻞُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣِﻨْﻪُ ﺻَﺮْﻓﺎً ﻭﻻَ ﻋَﺪْﻻً،{ ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: }ﻻَ ﺗَﺴُﺒُّﻮﺍ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲ، ﻓﺈﻧﻪُ ﻳَﺠِﻰْﺀُ ﻗَﻮْﻡٌ ﻓِﻲْ ﺁﺧِﺮِ ﺍﻟﺰَﻣَﺎﻥِ ﻳَﺴُﺒُّﻮْﻥَ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲْ ﻓَﻼَ ﺗُﺼَﻠﻮّﺍ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ، ﻭَﻻَ ﺗُﺼَﻠَﻮّﺍ ﻣَﻌَﻬُﻢْ، ﻭَﻻَ ﺗﻨﺎﻛِﺤُﻮْﻫُﻢْ، ﻭَﻻَ ﺗُﺠَﺎﻟِﺴُﻮْﻫُﻢْ، ﻭَﺇِﻥْ ﻣَﺮِﺿُﻮْﺍ ﻓَﻼَ ﺗَﻌُﻮْﺩُﻭْﻫُﻢ ،{ ﻭﻋﻨﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: } ﻣَﻦْ ﺳَﺐَّ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲْ ﻓَﺎﺿْﺮِﺑُﻮْﻩ ﻭﻗﺪ ﺃﻋﻠﻢ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻥ ﺳﺒﻬﻢ ﻭﺃﺫﺍﻫﻢ ﻳﺆﺫﻳﻪ، ﻭﺁﺫﻯ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺣﺮﺍﻡ، ﻓﻘﺎﻝ: }ﻻَ ﺗُﺆْﺫُﻭْﻧﻲ ﻓِﻲْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲْ، ﻣَﻦْ ﺁﺫَﺍﻫُﻢْ ﻓَﻘَﺪْ ﺁﺫَﺍﻧِﻲْ،{ ﻭﻗﺎﻝ: } ﻻ ﺗﺆﺫﻭﻧﻲ ﻓﻲ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﻭﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﻓﺎﻃﻤﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ: ﺑﻀﻌﺔ ﻣﻨﻲ، ﻳﺆﺫﻳﻨﻲ ﻣﺎ ﺁﺫﺍﻫﺎ }.
Terjemahan : Termasuk dalam katagori gerakan baru yang muncul di pulau Jawa adalah sekte Syi’ah Rafidloh, yakni golongan yang mencela sahabat Abu Bakar al – Shiddiq dan Sayyidina Umar Bin Khattab RA, golongan ini juga membenci para sabahat RA, dan berlebih-lebihan dalam mencintai dan fanatik terhadap Sayyidina Ali RA dan Ahli bait. Sayyid Muhammad Di dalam syarah Al – Qomus al – Munith berkata : sebagian dari mereka telah beridentitas sebagai kafir Zindiq, mudah-mudahan Allah menjaga kita dan kaum Muslimin semuanya.
Al – Qodli ‘Iyad di dalam kitab Al– Syifa’ juga meriwayatkan sebuah hadits dari Abdullah bin Mughoffah RA ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda : “Takutlah kalian semua kepada Allah SWT, takutlah kalian semua kepada Allah SWT dan berhati – hatilah kalian semua dalam menyikapi para sahabatku, mudah-mudahan Allah memberikan penjagaan kepada para sahabatku, janganlah kalian semua bermaksud buruk dan menganiaya mereka setelah kematianku.
Barang siapa mencintai mereka maka dengan sepenuh hati aku mencintainya,
Barang siapa membenci mereka maka dengan segala kebencianku pula aku membencinya.
Barang siapa membenci dan menyakiti mereka berarti ia menyakitiku, barang siapa menyakitiku maka berarti menyakiti Allah, dan barang siapa menyakiti Allah maka bersiaplah untuk menerima adzhab Allah”.
Dan Rasulullah Saw bersabda : “Janganlah kalian semua mencaci maki para sahabatku, karena sesungguhnya akan datang di akhir zaman nanti, sekelompok kaum yang mencela sahabat-sahabat ku, maka janganlah kalian semua mensholati janazah mereka, janganlah kalian semua sholat bersama mereka, janganlah kalian semua menjalin pernikahan dengan mereka.
Jangan pula kalian berdiskusi bersama mereka, jika mereka sakit, maka jangan jenguk mereka”.
Dan dari Rasulullah Saw. Beliau bersabda : “Barang siapa mencela sahabat-sahabatku maka bunuhlah dia”
Pernyataan keras nabi ini menjelaskan kepada kita bahwa siapa saja yang menyakiti para sahabatnya maka berarti ia menyakiti nabi, dan menyakiti nabi Saw adalah haram”.
Rasulullah Saw bersabda : “Janganlah kalian semua menyakitiku melalui para sahabatku, barang siapa menyakiti sahabat-sahabatku berarti ia menyakitiku, dan nabi juga bersabda, jangalah kalian menyakitiku dengan cara menyakiti Aisyah dan nabi bersabda pula ; janganlah pula dengan cara menyakiti diri Fatimah RA karena ia adalah keratan darah dagingku, menyakitiku segala yang menyakitkan dirinya
Demikian semoga kita sebagai bangsa indonesia agar lebih waspada dan berjuang demi islam dan NKRI.
Wallahu a'lam.